Oslo, Norwegia: Kota Ramah Lingkungan yang Melarang Mobil

Pusat Kota Oslo, Norwegia, bebas dari mobil pribadi sejak 2019. Jalur sepeda, taman kota, dan zona pejalan kaki menggantikan area parkir, menjadikan kota lebih ramah lingkungan. Foto: Boris K/ Pexels.
Pengantar Redaksi

Mulamula.id mulai hari ini menghadirkan serial artikel tentang lima wilayah di dunia yang melarang penggunaan mobil. Keputusan ini bukan tanpa alasan. Beberapa wilayah menerapkan larangan kendaraan bermotor demi menjaga lingkungan, melestarikan budaya, hingga menciptakan ruang publik yang lebih nyaman bagi warganya. Dalam edisi pertama, kita akan membahas Oslo, ibu kota Norwegia yang terkenal sebagai salah satu kota paling hijau di dunia. Selamat membaca. – Salam Redaksi.


Oslo Menuju Kota Tanpa Mobil

OSLO telah lama menjadi pelopor dalam kebijakan ramah lingkungan. Sejak 2019, pemerintah setempat resmi melarang mobil pribadi di pusat kota. Langkah ini bukan hanya sekadar larangan, tetapi bagian dari strategi besar untuk menekan emisi karbon dan meningkatkan kualitas hidup warga.

Mengutip dari Transport Environment, kebijakan ini diterapkan secara bertahap. Awalnya, pemerintah menghapus tempat parkir di pusat kota dan menggantinya dengan jalur sepeda, taman kota, serta zona pejalan kaki yang lebih luas. Kini, pusat Oslo benar-benar bebas dari kendaraan pribadi.

Masyarakat Beradaptasi dengan Transportasi Ramah Lingkungan

Tanpa mobil pribadi, bagaimana warga Oslo beraktivitas? Jawabannya ada pada sistem transportasi publik yang sangat efisien. Bus listrik, trem, dan jalur sepeda menjadi andalan utama. Pemerintah juga memberikan insentif bagi warga yang beralih ke kendaraan listrik atau sepeda.

Baca juga: Norwegia: Negara Kecil, Kaya Raya, dan Bahagia

Selain itu, konsep “15-minute city” diterapkan, di mana semua kebutuhan warga—seperti tempat kerja, sekolah, dan pusat perbelanjaan—dapat dijangkau dalam waktu 15 menit dengan berjalan kaki atau bersepeda.

Tanpa mobil pribadi, warga Oslo mengandalkan bus listrik, trem, dan jalur sepeda. Konsep “15-minute city” memastikan semua kebutuhan mudah dijangkau. Foto: Vilius Liulys/ Pexels.
Dampak Positif: Udara Lebih Bersih, Kota Lebih Nyaman

Larangan mobil di pusat kota Oslo membawa perubahan besar. Udara menjadi lebih bersih, tingkat kebisingan berkurang, dan jalanan lebih aman bagi pejalan kaki serta pesepeda.

Menurut laporan pemerintah Oslo, kebijakan ini berhasil memangkas emisi gas rumah kaca hingga 35% dalam lima tahun terakhir. Selain itu, sektor pariwisata juga mendapat manfaat. Wisatawan kini bisa menikmati suasana kota yang lebih nyaman tanpa hiruk-pikuk kendaraan.

Baca juga: 7 Negara yang Berikan Tunjangan Pengangguran untuk Warganya

Kebijakan ini menunjukkan bahwa kota besar tetap bisa berfungsi dengan baik tanpa ketergantungan pada mobil pribadi. Oslo menjadi contoh bahwa transportasi ramah lingkungan adalah masa depan perkotaan yang lebih sehat dan berkelanjutan.

Besok: Kisah Pulau Mackinac, Seabad Tanpa Mobil

Oslo telah membuktikan bahwa kota modern bisa berkembang tanpa mobil. Tapi bagaimana dengan tempat yang telah melarang kendaraan bermotor selama lebih dari 100 tahun? Besok, kita akan menjelajahi Pulau Mackinac di Amerika Serikat, wilayah yang telah melarang mobil sejak 1898. Jangan lewatkan! ***

Dapatkan informasi menarik lainnya dengan bergabung di WhatsApp Channel Mulamula.id dengan klik tautan ini.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *