
INDONESIA, sebagai negara yang berada di kawasan Cincin Api Pasifik, selalu dihadapkan pada ancaman bencana alam, terutama gempa bumi.
Baru-baru ini, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan mengenai potensi gempa megathrust di wilayah Nusantara, terutama di zona Megathrust Selat Sunda dan Megathrust Mentawai-Siberut.
Dengan potensi magnitudo mencapai 8,7 hingga 8,9, ancaman ini memerlukan perhatian serius dan langkah mitigasi yang komprehensif.
Memahami Megathrust
Gempa megathrust adalah jenis gempa bumi yang terjadi di zona megathrust, yaitu area subduksi tempat lempeng tektonik samudra menunjam ke bawah lempeng benua.
Di Indonesia, zona megathrust terdapat di sepanjang perbatasan antara Lempeng Indo-Australia dan Eurasia.
Proses penunjaman ini menciptakan tekanan besar yang dapat dilepaskan dalam bentuk gempa bumi dahsyat.
Menurut BMKG, Megathrust Selat Sunda dan Megathrust Mentawai-Siberut adalah dua zona dengan potensi gempa terbesar di Indonesia.
Gempa di area ini tidak hanya dapat merusak infrastruktur, tetapi juga berpotensi memicu tsunami, terutama jika episentrum gempa berada di dasar laut.
Zona Megathrust di Indonesia
Indonesia memiliki enam zona subduksi aktif yang dikenal dengan zona megathrust, yang mencakup:
- Aceh-Andaman
- Nias-Simeulue
- Kepulauan Batu
- Mentawai-Siberut
- Mentawai–Pagai
- Enggano
- Selat Sunda
Selain itu, ada juga zona megathrust di sepanjang selatan Jawa, Bali, Nusa Tenggara, dan hingga Laut Banda.
Setiap zona memiliki potensi gempa dengan magnitudo yang bervariasi. Tetapi, semuanya menyimpan risiko gempa besar yang harus diwaspadai.

Potensi dan Frekuensi
Menurut Adi Susilo, kepala Pusat Studi Kebumian dan Kebencanaan Universitas Brawijaya, gempa megathrust berpotensi terjadi. Tetapi, tidak dapat diprediksi secara pasti kapan akan terjadi. Meski demikian, masyarakat harus selalu waspada dan tidak panik.
Potensi gempa megathrust di Indonesia bisa terjadi ribuan tahun sekali, seperti gempa besar Tohoku di Jepang pada 2011 yang mencapai magnitudo 9,0–9,1 skala Richter.
Langkah Mitigasi
Melihat potensi bencana tersebut, penting bagi pemerintah dan masyarakat untuk mempersiapkan langkah mitigasi. Beberapa strategi mitigasi yang dapat lakukan meliputi:
- Edukasi dan Pelatihan: Meningkatkan kesadaran masyarakat tentang risiko gempa megathrust dan tsunami melalui edukasi dan simulasi bencana secara rutin.
- Pembangunan Infrastruktur: Membangun dan memperkuat infrastruktur dengan standar tahan gempa, terutama di kawasan yang rawan.
- Sistem Peringatan Dini: Mengembangkan dan memelihara sistem peringatan dini yang efektif untuk memberikan informasi secepat mungkin kepada masyarakat.
- Zona Evakuasi: Menyiapkan jalur evakuasi yang jelas dan area aman, seperti kawasan Gunung Padang, sebagai tempat evakuasi jika terjadi tsunami.
- Kerjasama Internasional: Meningkatkan kerjasama dengan negara lain dalam berbagi teknologi dan pengalaman dalam mitigasi bencana.
Ancaman Nyata
Gempa megathrust adalah ancaman nyata yang memerlukan perhatian dan persiapan serius dari semua pihak.
Dengan memahami potensi dan karakteristik gempa megathrust serta mengimplementasikan langkah mitigasi yang tepat, Indonesia dapat mengurangi risiko kerugian dan korban jiwa akibat bencana ini.
Masyarakat, pemerintah, dan komunitas internasional perlu bersinergi dalam upaya ini, memastikan kesiapsiagaan menjadi prioritas utama dalam menghadapi ancaman gempa megathrust di masa depan. ***
Dapatkan informasi menarik lainnya dengan bergabung di WhatsApp Channel Mulamula.id dengan klik tautan ini.