![](https://mulamula.id/wp-content/uploads/2024/09/WhatsApp-Image-2024-09-22-at-11.12.34-1-1024x855.jpeg)
LAPANGAN Banteng bukan sekadar ruang terbuka hijau di tengah hiruk pikuk Jakarta. Di balik pepohonannya yang rimbun dan pertunjukan air mancurnya yang memukau, tersimpan jejak sejarah panjang yang menjadikan tempat ini begitu berarti bagi bangsa Indonesia.
Salah satu daya tarik utama yang tidak semua orang tahu dalah ukiran sejarah pada salah satu dinding lapangan, yang menceritakan perjuangan penting dalam Pembebasan Irian Barat.
Dari Waterloo Square ke Lapangan Banteng
Pada zaman kolonial Belanda, Lapangan Banteng terkenal sebagai Waterloo Square. Kawasan ini berfungsi sebagai pusat kegiatan militer dan upacara resmi pemerintah kolonial.
Setelah Indonesia merdeka, lapangan ini kemudian berubah menjadi simbol kebangsaan dan mendapat anugerah nama baru yang lebih menggambarkan semangat perjuangan rakyat Indonesia.
Perubahan nama menjadi Lapangan Banteng mencerminkan semangat perlawanan yang berakar kuat di benak bangsa.
Nama ini terinspirasi dari peristiwa heroik, “Perang Banteng” yang menjadi lambang perlawanan rakyat Yogyakarta melawan kolonialisme.
Simbol Kemerdekaan yang Terkukir di Dinding
Salah satu titik fokus dari Lapangan Banteng adalah Monumen Pembebasan Irian Barat yang diresmikan pada tahun 1963 oleh Presiden Soekarno.
Monumen ini menggambarkan seorang pejuang yang memegang rantai putus, simbol pembebasan Irian Barat dari penjajahan Belanda.
Baca juga: Tahukah Kamu, Indonesia Punya Lebih dari 700 Bahasa Daerah?
Berdasarkan data dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, monumen ini dirancang oleh pematung kenamaan Edhi Sunarso, yang juga merancang Monumen Selamat Datang di Bundaran HI.
Pada salah satu dinding di area lapangan, terukir catatan sejarah perjuangan bangsa dalam merebut kembali Irian Barat.
Melansir dari Badan Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) DKI Jakarta, ukiran-ukiran tersebut menceritakan peristiwa-peristiwa penting. Mulai dari diplomasi internasional hingga aksi militer Trikora (Tri Komando Rakyat) pada tahun 1961.
Catatan ini bukan hanya sekadar dekorasi, melainkan pengingat akan perjuangan bangsa yang penuh liku.
![](https://mulamula.id/wp-content/uploads/2024/09/WhatsApp-Image-2024-09-22-at-11.18.04-1024x354.jpeg)
Jejak Diplomasi dan Aksi Militer
Pembebasan Irian Barat bukanlah perjuangan yang mudah. Mengutip dari Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI), Indonesia harus menghadapi tekanan diplomatik dari dunia internasional, termasuk dari negara-negara besar seperti Amerika Serikat dan Uni Soviet.
Namun, dengan kegigihan dan strategi diplomasi yang cerdas, Indonesia berhasil mendesak Belanda untuk mengakui kedaulatan atas Irian Barat.
Aksi militer Trikora yang dipimpin langsung oleh Presiden Soekarno menunjukkan betapa pentingnya pembebasan ini bagi Indonesia.
Sebagai bagian dari sejarah yang tertulis di dinding Lapangan Banteng, Trikora menjadi simbol keberanian dan semangat juang yang hingga kini tetap hidup di dalam hati masyarakat Indonesia.
Lapangan Banteng sebagai Ruang Edukasi Sejarah
Bagi pengunjung yang ingin merasakan napas sejarah Indonesia, Lapangan Banteng menawarkan lebih dari sekadar ruang rekreasi.
Dinding bersejarah di lapangan ini menjadi ruang edukasi yang hidup, mengajak setiap pengunjung untuk mengenang kembali perjuangan masa lalu.
Tidak hanya itu, suasana lapangan yang sejuk dengan pepohonan rindang membuat pengalaman belajar sejarah menjadi lebih menyenangkan.
Studi dari Universitas Gadjah Mada menunjukkan bahwa edukasi sejarah di ruang terbuka seperti Lapangan Banteng dapat meningkatkan pemahaman sejarah hingga 40% lebih baik dibandingkan belajar melalui buku saja.
Hal ini menjadikan Lapangan Banteng bukan hanya tempat wisata, tetapi juga media pembelajaran sejarah yang efektif.
![](https://mulamula.id/wp-content/uploads/2024/09/WhatsApp-Image-2024-09-22-at-11.27.27-1024x987.jpeg)
Menghidupkan Kembali Semangat Kebangsaan
Lapangan Banteng kini menjadi saksi bisu dari perjalanan panjang bangsa Indonesia. Monumen dan ukiran sejarah yang ada bukan sekadar ornamen. Tetapi, pengingat akan perjuangan keras yang membentuk negara ini.
Setiap langkah yang terayun di lapangan ini menghidupkan kembali semangat kebangsaan dan menghormati jasa para pahlawan.
Lapangan Banteng tidak hanya sekadar taman kota; ia adalah jejak sejarah yang harus terus jadi kita jaga dan hargai.
Bagi generasi muda, mengunjungi Lapangan Banteng berarti belajar tentang nilai-nilai keberanian, ketekunan, dan cinta tanah air yang menjadi dasar bagi kemerdekaan Indonesia. ***
Dapatkan informasi menarik lainnya dengan bergabung di WhatsApp Channel Mulamula.id dengan klik tautan ini.