
JAKARTA, Mulamula.id – Dinamika ekonomi global sedang mengalami perubahan besar, dengan Asia perlahan-lahan mengambil alih peran sebagai pusat ekonomi dunia. Era dominasi ekonomi Barat kini mulai meredup, memberi ruang bagi kebangkitan negara-negara Asia, termasuk Indonesia.
Fenomena ini dikenal sebagai “Abad Asia”, sebuah periode di mana pertumbuhan ekonomi dunia tidak lagi hanya mengandalkan negara-negara Eropa atau Amerika, melainkan negara-negara Asia sebagai motor utamanya.
Pergeseran Kekuatan Ekonomi ke Asia
Dalam beberapa tahun terakhir, peta ekonomi global menunjukkan pergeseran yang signifikan dari Barat ke Timur. Negara-negara seperti India, Tiongkok, dan Indonesia kini diprediksi akan menjadi tiga kekuatan besar ekonomi di kawasan Asia, memegang peran kunci dalam menentukan arah ekonomi global.
Hal ini disampaikan oleh Presiden Joko Widodo dalam BNI Investor Daily Summit 2024 di Jakarta. Kepala Negara menyebut bahwa pertumbuhan ekonomi kini bergeser ke Asia dan tiga negara yang diperkirakan menjadi superpower ekonomi adalah India, Tiongkok, dan Indonesia.
Indonesia: Pemain Utama di Abad Asia
Indonesia, dengan populasi lebih dari 270 juta dan sumber daya alam yang melimpah, berada di posisi strategis untuk menjadi salah satu superpower ekonomi Asia.
Potensi ini diakui oleh banyak ekonom dunia, termasuk Presiden Joko Widodo. Dalam pidatonya, Jokowi menegaskan bahwa Indonesia memiliki peluang besar untuk menempatkan diri sebagai kekuatan ekonomi global, bersama dengan India dan Tiongkok.
Baca juga: Ekonomi Konser, Apa yang Membuatnya Begitu Berharga?
Namun, potensi besar ini juga diiringi tantangan. Salah satunya adalah produktivitas yang masih rendah, seperti yang terlihat dari ICOR (Incremental Capital Output Ratio) nasional yang masih di atas 6 persen. ICOR yang tinggi mengindikasikan bahwa efisiensi investasi Indonesia perlu ditingkatkan untuk menghasilkan output yang lebih besar dengan biaya yang lebih kecil.
Tantangan Global dan Lokal
Di tingkat global, konflik yang berkepanjangan seperti perang Ukraina-Rusia serta ketegangan di Timur Tengah menjadi faktor eksternal yang dapat memperlambat pertumbuhan ekonomi.
Ketidakpastian ini mempengaruhi stabilitas ekonomi dunia, yang juga berdampak pada negara-negara berkembang seperti Indonesia.
Jokowi juga menggarisbawahi bahwa ketidakpastian ini semakin meningkat dengan memanasnya konflik Israel-Palestina, yang berpotensi meluas ke negara-negara lain di kawasan tersebut.
Baca juga: Investasi Berbasis Nilai dan Pengalaman: Tren Keuangan Gen Z
Di dalam negeri, pemerintah masih harus berurusan dengan tantangan struktural, termasuk meningkatkan produktivitas tenaga kerja, memperbaiki iklim investasi, dan memperkuat infrastruktur ekonomi.
Semua ini merupakan tugas besar bagi Indonesia dalam mewujudkan visinya sebagai salah satu kekuatan ekonomi dunia.
Masa Depan Indonesia di Kancah Ekonomi Global
Meski tantangan yang dihadapi tidak sedikit, optimisme tetap tinggi. Dengan fokus pada reformasi ekonomi, peningkatan investasi, dan pemberdayaan sumber daya manusia, Indonesia berpeluang besar untuk menjelma menjadi kekuatan ekonomi yang berpengaruh di kancah global.
Peran Indonesia di Abad Asia akan sangat menentukan, tidak hanya bagi pertumbuhan ekonomi dalam negeri, tetapi juga bagi stabilitas ekonomi dunia.
Baca juga: Industri MICE Indonesia Bermasa Depan Cerah
Inilah momen bagi Indonesia untuk membuktikan bahwa potensi besar yang dimilikinya dapat diubah menjadi kekuatan nyata.
Dengan strategi yang tepat, Indonesia bisa menjadi salah satu pemain utama di panggung ekonomi global, menandai dimulainya Abad Asia dengan kekuatan baru dari Timur. ***
Dapatkan informasi menarik lainnya dengan bergabung di WhatsApp Channel Mulamula.id dengan klik tautan ini.