![](https://mulamula.id/wp-content/uploads/2024/09/MENKO-POLHUKAM-HADI-TJAHJANTO-1-1024x681.jpg)
JAKARTA, Mulamula.id – Serangan siber semakin nyata mengintai Indonesia, terutama setelah hacker Bjorka kembali berulah dengan membocorkan jutaan data warga. Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Marsekal (Purn) Hadi Tjahjanto menyebutkan bahwa satu kementerian/lembaga di Indonesia berpotensi lumpuh akibat aksi hacker ini.
Dalam rapat kerja dengan Komisi I DPR, Kominfo, Menko Polhukam, dan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) di Gedung DPR, Senin (23/9/2024), Hadi mengingatkan pentingnya mitigasi ancaman siber secara serius.
Menurutnya, ancaman dari Bjorka ini bukanlah hal sepele, terlebih mengingat hacker tersebut pernah beberapa kali membocorkan data masyarakat Indonesia di dark web. “Ancaman ini bisa mengakibatkan salah satu lembaga atau kementerian lumpuh. Kita harus berbicara untuk memitigasi ancaman ini,” ujar Hadi.
Perlunya Mitigasi dan Kolaborasi
Hadi menekankan pentingnya kolaborasi antara Kominfo, BSSN, dan kementerian terkait untuk duduk bersama dan membahas langkah-langkah mitigasi.
Dengan ancaman yang terus berkembang, Hadi berharap langkah pencegahan bisa lebih ditingkatkan untuk melindungi data masyarakat dan menjaga operasional kementerian/lembaga.
Kebocoran Data Terbaru: 6 Juta NIK dan NPWP Dijual
Baru-baru ini, Bjorka kembali muncul dengan menjual 6 juta data Nomor Induk Kependudukan (NIK) dan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) di forum online dengan harga fantastis 10.000 dolar AS atau setara Rp153 juta.
Kabar ini diungkapkan oleh pakar keamanan siber Teguh Aprianto yang menunjukkan bukti tangkapan layar dari akun Bjorka.
Jokowi Instruksikan Mitigasi Cepat
Menanggapi insiden kebocoran data tersebut, Presiden Jokowi langsung memerintahkan Kementerian Komunikasi dan Informatika, Kementerian Keuangan, dan BSSN untuk melakukan mitigasi secepatnya.
Menurut Jokowi, kebocoran data merupakan masalah global yang juga terjadi di negara lain. Hal ini sering kali disebabkan oleh kelemahan pada sistem keamanan seperti password yang mudah ditebak atau penyimpanan data yang kurang aman.
Ancaman dari hacker seperti Bjorka mengingatkan kita akan pentingnya sistem keamanan digital yang kuat.
Tidak hanya pemerintah, masyarakat juga perlu meningkatkan kewaspadaan dan melindungi data pribadi.
Kolaborasi antara lembaga pemerintah dan pakar keamanan siber menjadi kunci untuk menangkal ancaman siber yang semakin kompleks ini. ***
Dapatkan informasi menarik lainnya dengan bergabung di WhatsApp Channel Mulamula.id dengan klik tautan ini.