Agroindustri, Penggerak Ekonomi Indonesia

Kontribusi signifikan agroindustri terhadap PDB dan ketahanan pangan mengemuka dalam Konferensi Tahunan Pengembangan Ekonomi Indonesia (ACIED) 2024 yang berlangsung pada 30-31 Juli 2024. Foto: Dok/ BRIN.

JAKARTA, Mulamula.id – Agroindustri memainkan peran vital dalam mendorong pembangunan ekonomi Indonesia. Dengan fokus pada inovasi, peningkatan nilai tambah, dan penyerapan tenaga kerja, sektor ini terus berkontribusi secara signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi dan ketahanan pangan nasional.

Isu-isu penting ini menjadi topik utama dalam Konferensi Tahunan Pengembangan Ekonomi Indonesia (ACIED) 2024 yang berlangsung pada 30-31 Juli 2024.

Kontribusi Signifikan Agroindustri

Peneliti Ahli Utama dari Pusat Riset Ekonomi Industri, Jasa, dan Perdagangan BRIN, Delima Hasri Azahari, dalam paparannya berjudul “Navigating the Role of AgroIndustry to Drive Indonesia’s Economic Development,” menegaskan pentingnya sektor ini.

“Sektor Pertanian berkontribusi sebesar 12.53% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia pada tahun 2023 dan menyerap 29,8% tenaga kerja per Februari 2024. Ini menunjukkan bahwa sektor ini bukan hanya fondasi ekonomi nasional tetapi juga penyedia lapangan kerja utama,” jelas Delima sebagaimana dikutip dari laman resmi BRIN.

Ketahanan Pangan dan Stabilitas Inflasi

Delima juga menyoroti pentingnya ketahanan pangan dalam menjaga stabilitas inflasi. “Komoditas pertanian seperti beras, cabai merah, dan bawang merah memainkan peran penting dalam menjaga stabilitas inflasi. Sektor ini juga vital untuk keamanan pangan, khususnya dalam menyediakan sumber pangan, pakan, serat, dan bahan bakar alternatif,” tambahnya.

Tantangan yang Dihadapi

Meskipun kontribusinya besar, sektor pertanian Indonesia masih menghadapi tantangan. Tingkat kemiskinan di daerah pedesaan mencapai 11.8% pada Maret 2024, dengan 62% petani merupakan petani kecil.

Selain itu, sektor ini menyumbang 13% emisi gas rumah kaca. Dalam perdagangan, ekspor pertanian mencapai USD52.9 miliar, sedangkan impor mencapai USD30.3 miliar pada tahun 2023.

Pentingnya Riset dan Inovasi

Delima menegaskan bahwa riset dan inovasi di bidang agroindustri adalah kunci untuk mendorong pembangunan ekonomi Indonesia.

“Inovasi dan teknologi dalam agroindustri dapat meningkatkan produktivitas dan mengelola limbah dengan lebih baik. Selain itu, industri ini juga dapat menyerap banyak tenaga kerja dan meningkatkan pendapatan bagi kelompok rentan,” jelasnya.

Potensi dan Masa Depan Agroindustri

Pengembangan agroindustri menghasilkan aktivitas ekonomi yang signifikan, memungkinkan negara berkembang untuk meningkatkan kapasitas produksi dan manufaktur. Teknologi dan inovasi baru memainkan peran penting dalam meningkatkan produktivitas dan mengelola limbah.

Sebagai contoh, industri kelapa sawit di Indonesia memiliki sekitar 104 pabrik dengan total kapasitas produksi sekitar 58.00 juta KL, dimana sekitar 20.47 juta KL digunakan untuk kebutuhan nasional dan sisanya diekspor.

Baca juga: Industri MICE Indonesia Bermasa Depan Cerah

Visi Indonesia Emas 2045

Delima menekankan bahwa pengembangan agroindustri adalah langkah strategis untuk mencapai visi Indonesia Emas 2045. “Diperlukan kolaborasi antara pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat untuk mewujudkannya,” tutup Delima.

Agroindustri yang berkembang dengan baik akan membawa Indonesia menuju masa depan yang lebih sejahtera dan berkelanjutan, menjadikan sektor ini sebagai pilar penting dalam pembangunan ekonomi nasional. ***

Dapatkan informasi menarik lainnya dengan bergabung di WhatsApp Channel Mulamula.id dengan klik tautan ini.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *