Bengkulu, Keberlanjutan Produksi Kopi Robusta di Tanah Raflesia

Dengan produksi mencapai 591,9 ribu ton, Provinsi Bengkulu menjadi salah satu penyumbang kopi Robusta terbaik di Indonesia, yang dikenal akan cita rasa dan kualitasnya yang konsisten. Foto: Frans van Heerden/ Pexels.

BENGKULU, provinsi di pesisir barat Sumatera, merupakan salah satu daerah utama penghasil kopi robusta di Indonesia.

Dengan total produksi mencapai 591,9 ribu ton selama sepuluh tahun terakhir, Bengkulu menempati posisi penting dalam kontribusi terhadap produksi kopi nasional.

Kopi robusta dari Bengkulu terkenal dengan rasa yang kuat dan khas, sering kali dengan aroma earthy yang dominan.

Karakteristik ini membuatnya populer, baik di pasar domestik maupun internasional. Meskipun menghadapi tantangan seperti perubahan iklim dan alih fungsi lahan, produksi kopi di Bengkulu tetap menunjukkan kestabilan. Ini berkat adaptasi petani yang baik.

Provinsi Bengkulu juga dikenal dengan hutan-hutannya yang subur dan kaya akan biodiversitas, termasuk bunga Raflesia yang terkenal.

Praktik Keberlanjutan dalam Produksi

Kondisi alam ini memberikan dukungan optimal bagi budidaya kopi robusta yang berkualitas. Para petani di Bengkulu telah berusaha keras untuk menjaga keberlanjutan produksi kopi. Mereka menjalankan proses produksi melalui praktik-praktik pertanian yang lebih ramah lingkungan dan berkelanjutan.

Baca juga: Sumatera Selatan, Pemimpin Produksi Kopi Indonesia

Saat ini, kopi Bengkulu tengah berupaya memperkuat posisinya di pasar internasional dengan peningkatan kualitas dan promosi yang lebih agresif.

Baca juga: Produksi Kopi Turun, Konsumsi Melonjak: Apa yang Terjadi?

Pemerintah daerah dan para pemangku kepentingan lainnya terus bekerja sama. Hal ini untuk memastikan bahwa kopi robusta dari Bengkulu dapat terus bersaing di pasar global. ***

Dapatkan informasi menarik lainnya dengan bergabung di WhatsApp Channel Mulamula.id dengan klik tautan ini.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *