![](https://mulamula.id/wp-content/uploads/2024/07/pexels-tima-miroshnichenko-5380635-1-683x1024.jpg)
Mulamula.id – Selama dua pekan terakhir, server Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) dilumpuhkan oleh serangan siber. Kelompok peretas yang mengaku bertanggung jawab akhirnya muncul ke publik. Mereka dikenal sebagai Brain Cipher Ransomware.
Kelompok ini membuat pengumuman di sebuah situs dark web bernama Ransomware Live. Pada Rabu, 3 Juli 2024, Brain Cipher mengumumkan akan memberikan kunci untuk membuka enkripsi PDNS secara gratis dan meminta maaf kepada masyarakat Indonesia atas kekacauan yang mereka sebabkan.
Baca juga: Gangguan Sistem, Penumpang Diminta Tiba 3 Jam Lebih Awal di Bandara
Mengungkap Identitas Brain Cipher Ransomware
Brain Cipher Ransomware terkenal sebagai kelompok peretas yang menggunakan ransomware jenis Lockbit untuk menyerang sistem korbannya. Menurut perusahaan keamanan siber Ensign InfoSecurity, Brain Cipher adalah salah satu grup peretas yang rutin menargetkan keamanan digital di Indonesia pada tahun 2023, bersama dengan Scattered Spider dan UNC5221.
Meski demikian, beberapa sumber menyebut Brain Cipher sebagai varian ransomware baru yang muncul pada tahun ini.
Baca juga: Saran UGM: PDN Terapkan Enkripsi Data untuk Cegah Ransomware
Metode Serangan dan Korban Brain Cipher
Ransomware adalah jenis perangkat lunak berbahaya yang digunakan peretas untuk menyandera data penting korban mereka. Korban Brain Cipher beragam, mulai dari individu hingga korporasi, bahkan pemerintahan negara.
Peretas biasanya menyebarkan unduhan berbahaya melalui email phishing, mengarahkan korban untuk membuka email tersebut sehingga mereka mendapatkan akses untuk mengeksploitasi data korban. Setelah mendapatkan akses, ransomware akan mengunci data dan meminta uang tebusan.
Serangan Terhadap PDNS Indonesia
Dalam kasus serangan terhadap PDNS Indonesia, Brain Cipher meminta tebusan sebesar 8 juta dolar AS, atau sekitar Rp131 miliar. Biasanya, peretas meminta tebusan dalam bentuk kripto karena lebih sulit dilacak.
Serangan ransomware oleh Brain Cipher menjadi salah satu yang paling dominan secara global, khususnya di kawasan Asia Pasifik, dengan sekitar 928 unggahan di situs kebocoran atau sekitar 23 persen dari keseluruhan global.
Tingkatkan Kewaspadaan dan Keamanan Siber
Brain Cipher Ransomware adalah kelompok peretas yang relatif baru namun telah menunjukkan kemampuan dan keberanian yang signifikan dalam melancarkan serangan siber besar-besaran.
Mereka telah menciptakan kerusakan besar dan menimbulkan ketakutan di kalangan korban mereka, termasuk pemerintah Indonesia.
Dengan serangan mereka yang semakin canggih dan target yang luas, penting bagi semua pihak untuk meningkatkan kewaspadaan dan keamanan siber. ***