Chicago, Kota Ketiga Termacet di Dunia dengan Waktu Tunda 102 Jam

Sebagai salah satu kota termacet di dunia, pengemudi di Chicago menghabiskan puluhan jam per tahun terjebak di jalan. Pertumbuhan kendaraan dan kepadatan lalu lintas membuat mobilitas di kota ini semakin menantang. Foto: Mike Wojan/ Pexels.

CHICAGO, kota terbesar di negara bagian Illinois, Amerika Serikat, kembali mencatatkan angka kemacetan yang signifikan pada INRIX 2024 Global Traffic Scorecard. Chicago berada di peringkat ketiga sebagai kota termacet di dunia.

Pengemudi di Chicago kini kehilangan rata-rata 102 jam per tahun terjebak dalam kemaceta. Meningkat 6 jam dibandingkan tahun 2023 yang tercatat 96 jam.

Chicago, Pusat Ekonomi dan Transportasi di Amerika Serikat

Sebagai kota ke-3 terbesar di Amerika Serikat dengan lebih dari 2,7 juta jiwa, Chicago merupakan salah satu pusat ekonomi dan perdagangan penting. Kota ini juga dikenal dengan jaringan transportasi yang luas, termasuk jalan tol dan kereta api. Meski demikian, kepadatan penduduk dan volume kendaraan yang sangat tinggi membuat kemacetan tetap menjadi masalah besar.

Tantangan Kemacetan di Chicago

Kemacetan di Chicago disebabkan oleh berbagai faktor. Mulai dari jumlah kendaraan pribadi yang semakin meningkat, hingga kapasitas infrastruktur transportasi yang sudah tidak memadai. Jalan-jalan utama seperti Lake Shore Drive dan I-90 menjadi titik kemacetan utama, terutama pada jam-jam sibuk.
Selain itu, pembangunan yang terus berlangsung di pusat kota dan sekitaran area komersial juga memperburuk situasi lalu lintas.

Baca juga: Jakarta Kota Termacet Ketujuh di Dunia, Apa Solusinya?

Penyebab Utama Kemacetan

Penyebab utama kemacetan di Chicago tidak lepas dari tingginya jumlah kendaraan pribadi. Selain itu, masalah klasik yang banyak dihadapi kota besar lainnya, yaitu kurangnya solusi transportasi publik yang optimal.

Jalanan padat dan waktu tempuh yang kian panjang menjadi tantangan bagi warga Chicago. Kemacetan yang terus memburuk mencerminkan perlunya solusi transportasi yang lebih efisien. Foto: Karl Solano/ Pexels.

Meskipun Chicago memiliki sistem kereta bawah tanah yang cukup luas, banyak penduduk masih bergantung pada kendaraan pribadi untuk mobilitas sehari-hari. Hal tersebut pada gilirannya memperburuk kemacetan.

Dampak Kemacetan terhadap Ekonomi dan Kualitas Hidup

Kemacetan di Chicago bukan hanya mengurangi produktivitas, tetapi juga memperburuk kualitas udara. Banyaknya kendaraan yang terjebak dalam kemacetan menyebabkan tingkat polusi yang tinggi. Dan itu menjadi salah satu masalah lingkungan utama di kota ini. Selain itu, waktu yang hilang di jalan juga berdampak pada sektor bisnis dan ekonomi yang bergantung pada mobilitas tinggi.

Baca juga: Kemacetan Jakarta, Sebuah Fenomena yang Terus Memburuk

Untuk mengatasi masalah ini, Chicago perlu memperkenalkan solusi yang lebih berkelanjutan. Seperti pengembangan transportasi publik, peningkatan sistem manajemen lalu lintas, serta pembatasan kendaraan pribadi.

Kota ini juga dapat mempertimbangkan untuk mengoptimalkan penggunaan kendaraan ramah lingkungan. Sekaligus memperluas jalur sepeda guna mengurangi ketergantungan pada kendaraan bermotor.

Kota Termacet Berikut

Kemacetan yang melanda Chicago tidak hanya menjadi tantangan bagi pengemudi, tetapi juga bagi perekonomian dan kualitas hidup warga.

Baca juga: China Luncurkan Kereta Serat Karbon Pertama di Dunia

Besok, kami akan membahas kota lainnya yang tidak kalah dengan kemacetannya, yakni Cape Town. Kota ini menduduki peringkat kesembilan dalam daftar ini.

Dapatkan informasi menarik lainnya dengan bergabung di WhatsApp Channel Mulamula.id dengan klik tautan ini.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *