
DI BALIK kecanggihan teknologi, selalu ada sisi kemanusiaan yang menyentuh. Drone, yang selama ini identik dengan teknologi tinggi dan efisiensi, kini menjelma jadi penyambung hidup. Di berbagai penjuru dunia, drone telah membantu menyelamatkan nyawa, membuka akses ke wilayah terpencil, dan membawa harapan bagi mereka yang tertinggal.
Ketika Darah Terbang di Atas Awan
Di Rwanda dan Ghana, drone milik perusahaan Zipline telah mengubah sistem distribusi medis. Mereka mengantarkan darah, vaksin, dan obat-obatan ke rumah sakit pedesaan yang sebelumnya sulit dijangkau kendaraan darat.
Menurut laporan The New York Times (2020), Zipline telah melakukan lebih dari 500 ribu penerbangan dan menyelamatkan ribuan nyawa berkat kecepatan dan presisi pengirimannya.
Sistem ini kini mulai diadopsi di beberapa negara Asia dan Amerika Latin, termasuk uji coba di Filipina dan India.
Drone Penolong di Tengah Bencana
Indonesia, sebagai negara rawan bencana, mulai memanfaatkan drone untuk mitigasi dan respons cepat. Saat gempa Palu 2018, tim SAR dibantu drone untuk memetakan reruntuhan dan mencari jalur evakuasi.
BNPB juga menggunakan drone thermal untuk mendeteksi titik panas kebakaran hutan di Kalimantan dan Sumatra.
Menurut World Bank (2022), pemanfaatan drone dalam manajemen risiko bencana mampu memangkas waktu tanggap darurat hingga 50 persen dibanding metode konvensional.
Mata Langit bagi Mereka yang Terlupakan
Di Amazon, drone digunakan oleh LSM Rainforest Foundation untuk memantau deforestasi ilegal. Mereka merekam dan mengirim data ke komunitas adat yang tinggal di pedalaman hutan, memberi mereka kekuatan untuk melaporkan kerusakan hutan ke otoritas.

Di Tanzania, drone digunakan untuk memetakan daerah rawan malaria. Dengan data tersebut, WHO dan mitra lokal mampu menyusun strategi pencegahan yang lebih akurat. Satu langkah kecil dari langit, dampaknya bisa menyelamatkan ribuan anak-anak.
Drone dalam Misi Perdamaian
Dalam beberapa operasi kemanusiaan PBB, seperti di Sudan Selatan dan Kongo, drone digunakan untuk memantau pergerakan massa, mendeteksi potensi konflik, dan memastikan distribusi bantuan berjalan aman.
United Nations Office for the Coordination of Humanitarian Affairs (UNOCHA) menyebut drone sebagai “mata tambahan” yang sangat penting dalam misi penjagaan perdamaian modern.
Teknologi yang Tak Sekadar Canggih
Kemanusiaan adalah inti dari semua inovasi. Drone, pada akhirnya, adalah alat. Ia bisa membawa paket atau membawa harapan, tergantung pada tangan siapa ia terbang.
Di masa depan, tantangan akan makin kompleks. Tapi selama ada komitmen menjadikan teknologi sebagai alat bantu sesama, suara dengung drone bisa menjadi nada harapan dari langit. ***
Dapatkan informasi menarik lainnya dengan bergabung di WhatsApp Channel Mulamula.id dengan klik tautan ini.