![](https://mulamula.id/wp-content/uploads/2024/07/pexels-chalta-phirta-307182428-17036497-1-1024x683.jpg)
INDONESIA saat ini berada di persimpangan penting dalam perjalanan ekonominya. Dengan ambisi besar untuk mencapai Visi Indonesia Emas 2045, pemerintah telah menetapkan target pertumbuhan ekonomi sebesar 6%-7%.
Untuk mencapainya, Indonesia tidak hanya harus fokus pada pertumbuhan ekonomi konvensional. Tetapi, juga harus memastikan bahwa pembangunan tersebut berkelanjutan dan ramah lingkungan. Di sinilah konsep ekonomi hijau menjadi sangat relevan.
Apa itu Ekonomi Hijau?
Ekonomi hijau adalah sebuah pendekatan yang menggabungkan kesejahteraan ekonomi dengan kelestarian lingkungan. Konsep ini menekankan pentingnya mengurangi emisi karbon, meningkatkan efisiensi sumber daya, melindungi keanekaragaman hayati, dan menciptakan lapangan kerja yang ramah lingkungan.
Intinya, ekonomi hijau berusaha untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang tidak merusak lingkungan dan mendukung kesejahteraan sosial.
Implementasi Ekonomi Hijau di Indonesia
1. Investasi dalam Energi Terbarukan
Indonesia memiliki potensi besar dalam energi terbarukan, seperti tenaga surya, angin, dan air. Pemerintah telah mendorong investasi dalam sektor ini dengan harapan dapat mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil dan mengurangi emisi gas rumah kaca.
2. Pengelolaan Limbah yang Berkelanjutan
Salah satu tantangan besar yang dihadapi Indonesia adalah pengelolaan limbah. Pemerintah telah memperkenalkan berbagai inisiatif untuk meningkatkan daur ulang dan pengelolaan limbah yang lebih efisien. Misalnya, program “Sampah Menjadi Energi” yang bertujuan untuk mengubah sampah menjadi sumber energi yang dapat digunakan.
Baca juga: Keberlanjutan, Fondasi Masa Depan Lebih Baik
3. Pembangunan Infrastruktur Hijau
Pembangunan infrastruktur yang ramah lingkungan juga menjadi fokus utama. Ini termasuk pembangunan transportasi publik yang efisien dan berkelanjutan, serta pembangunan gedung yang hemat energi dan menggunakan material ramah lingkungan.
4. Pertanian Berkelanjutan
Indonesia, sebagai negara agraris, juga memprioritaskan pertanian berkelanjutan. Praktik pertanian yang ramah lingkungan dan menjaga kesehatan tanah menjadi penting untuk memastikan ketahanan pangan dan kelestarian alam.
Manfaat dan Tantangan
Manfaat:
- Kesehatan yang Lebih Baik: Mengurangi polusi udara dan air yang berdampak positif pada kesehatan masyarakat.
- Peningkatan Kualitas Hidup: Lingkungan yang lebih bersih dan berkelanjutan memberikan kualitas hidup yang lebih baik.
- Ketahanan Ekonomi: Mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil dan mengembangkan ekonomi yang lebih tahan terhadap fluktuasi pasar energi.
- Peningkatan Kesadaran Lingkungan: Mendorong perilaku yang lebih ramah lingkungan dan meningkatkan kesadaran tentang pentingnya menjaga lingkungan.
Tantangan:
- Pendanaan dan Investasi: Meskipun ada banyak potensi, pendanaan untuk proyek-proyek hijau masih menjadi tantangan.
- Pendidikan dan Kesadaran: Meningkatkan kesadaran dan pendidikan masyarakat tentang pentingnya ekonomi hijau dan keberlanjutan.
- Regulasi dan Kebijakan: Membutuhkan regulasi yang kuat dan konsisten untuk mendukung implementasi ekonomi hijau.
Baca juga: Green Economy, Mengukir Masa Depan Hijau untuk Bumi Kita
Indonesia Prospektif
Dengan komitmen yang kuat dari pemerintah dan dukungan dari semua pihak, Indonesia memiliki potensi besar untuk menjadi contoh dalam penerapan ekonomi hijau.
Upaya ini tidak hanya akan membawa manfaat ekonomi, tetapi juga memastikan bahwa lingkungan tetap lestari untuk generasi mendatang.
Mencapai Visi Indonesia Emas 2045 bukan hanya tentang pertumbuhan ekonomi yang cepat, tetapi juga tentang memastikan bahwa pertumbuhan tersebut berkelanjutan dan inklusif. ***
Dapatkan informasi menarik lainnya dengan bergabung di WhatsApp Channel Mulamula.id dengan klik tautan ini.