
JIKA tidak ada aral melintang, Idul Fitri 1 Syawal 1446 Hijriah akan jatuh pada Senin, 31 Maret 2025. Seiring perkembangan zaman, cara masyarakat merayakan Idul Fitri juga mengalami transformasi. Era digital mengubah banyak aspek tradisi Lebaran, dari cara bersilaturahmi hingga pemberian THR. Teknologi menghadirkan kemudahan, tetapi juga tantangan dalam menjaga esensi Idul Fitri.
1. Ucapan Lebaran Beralih ke Digital
Dulu, kartu ucapan Lebaran fisik menjadi tren. Kini, media sosial, pesan instan, hingga video call menggantikan peran kartu fisik. Emoji, GIF, dan filter khusus Lebaran di berbagai platform semakin memperkaya cara orang menyampaikan selamat Idul Fitri.
2. Silaturahmi Virtual dan Open House Online
Mobilitas yang terbatas, terutama sejak pandemi, mempercepat adopsi silaturahmi virtual. Zoom, WhatsApp, dan platform video lainnya menjadi solusi bagi mereka yang tidak bisa mudik. Open house pun kini bisa dilakukan secara daring, menghubungkan keluarga yang terpisah jarak.
Baca juga: THR Cair! Bijak Kelola agar Tak Habis Seketika
3. THR Digital dan Dompet Elektronik
Tradisi berbagi Tunjangan Hari Raya (THR) kini semakin mudah dengan dompet digital dan transfer bank. Banyak platform keuangan menawarkan fitur khusus THR, termasuk desain transfer bertema Lebaran. Cara ini lebih praktis dan aman dibanding uang tunai.
4. Belanja Lebaran Beralih ke E-commerce
Pasar dan pusat perbelanjaan masih ramai menjelang Lebaran, tetapi tren belanja online terus meningkat. Dari baju baru hingga kue Lebaran, semua bisa dipesan dari rumah. Promo diskon dan layanan pengiriman cepat menjadi daya tarik utama.
5. Tradisi Berbagi Melalui Crowdfunding
Bersedekah dan berbagi dengan sesama tetap menjadi bagian penting Idul Fitri. Kini, platform crowdfunding memudahkan masyarakat berdonasi untuk fakir miskin, pembangunan masjid, hingga bantuan bagi korban bencana, semua bisa dilakukan hanya dengan beberapa klik.
Baca juga: THR Cair, Kantong Tiris? Mengintip Tren Konsumsi Lebaran 2025
Perubahan ini membawa kemudahan, tetapi juga tantangan dalam menjaga nilai-nilai Idul Fitri. Teknologi seharusnya memperkuat silaturahmi dan kebersamaan, bukan menggantikannya. Adaptasi digital bisa berjalan beriringan dengan tradisi, menjadikan Lebaran lebih bermakna di era modern. ***
Dapatkan informasi menarik lainnya dengan bergabung di WhatsApp Channel Mulamula.id dengan klik tautan ini.