Generasi Z Tidak Suka Membaca, Mitos atau Fakta?

Foto: Ilustrasi/ MulaMula.

DALAM era di mana teknologi digital merajalela dan informasi dapat diakses dengan mudah di ujung jari, Generasi Z seringkali dianggap sebagai generasi yang tidak suka membaca. Pandangan ini mungkin tampak beralasan mengingat preferensi mereka terhadap konten-konten singkat dan visual di media sosial.

Namun, apakah klaim ini sepenuhnya akurat? MulaMula mengajak pembaca menelusuri dengan lebih mendalam untuk memahami bagaimana generasi ini benar-benar berinteraksi dengan dunia literasi.

Perubahan format, bukan minat
Klaim bahwa Generasi Z tidak suka membaca seringkali dipicu oleh preferensi mereka terhadap konten digital daripada buku cetak. Namun, bukan berarti mereka sama sekali tidak membaca. Mereka lebih tertarik pada artikel online, blog, atau konten media sosial yang beragam dan mudah diakses.

Membaca di era digital
Dalam era digital saat ini, format bacaan telah berubah. Generasi Z lebih menyukai konten yang lebih visual, interaktif, dan singkat. Mereka menikmati infografis, video pendek, dan aplikasi pembelajaran daring yang menawarkan pengalaman belajar yang menyenangkan dan menghibur.

Keterlibatan aktif
Meskipun preferensi format berbeda, Generasi Z tetap terlibat dalam membaca dan mengonsumsi informasi. Mereka aktif dalam mempelajari topik yang diminati melalui berbagai platform online, memperluas wawasan mereka dengan cara yang sesuai dengan zaman teknologi saat ini.

Jadi, klaim bahwa Generasi Z tidak suka membaca bukanlah keseluruhan kebenaran. Mereka tetap tertarik pada literasi dan informasi, hanya saja dalam wadah yang berbeda dengan generasi sebelumnya. Ini adalah refleksi dari adaptasi mereka terhadap perubahan teknologi dan kebutuhan akan konten yang lebih sesuai dengan preferensi mereka. *

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *