HARI KOPI Internasional, yang diperingati setiap 1 Oktober, merupakan perayaan global untuk menghormati kontribusi kopi dalam kehidupan masyarakat. Sekaligus menghargai peran penting petani, produsen, dan pelaku industri kopi di seluruh dunia.
Perayaan ini pertama kali dicanangkan oleh International Coffee Organization (ICO) pada tahun 2015. Tujuannya tidak hanya merayakan kopi sebagai minuman populer. Tetapi, juga meningkatkan kesadaran tentang isu-isu seputar keberlanjutan dalam produksi kopi serta kesejahteraan petani di negara-negara berkembang.
Asal Mula Kopi
Kopi memiliki sejarah panjang yang berawal sejak abad ke-9 di Etiopia. Di mana legenda mengatakan seorang penggembala kambing bernama Kaldi menemukan efek biji kopi setelah melihat kambing-kambingnya lebih energik setelah memakan buah kopi.
Dari sana, kopi menyebar ke Semenanjung Arab, dan pada abad ke-15, kopi mulai ditanam di Yaman dan diminum di wilayah Mekah dan Kairo.
Pada abad ke-17, kopi sudah mencapai Eropa dan mulai menjadi minuman yang sangat populer di benua tersebut.
Baca juga: Produksi Kopi Turun, Konsumsi Melonjak: Apa yang Terjadi?
Dari sinilah munculnya “rumah kopi” sebagai tempat diskusi intelektual, bahkan mendapat sebutan sebagai “penny universities” di Inggris karena kopi merangsang pikiran dan diskusi dengan harga murah.
Sejarah kopi di Indonesia pun tidak terlepas dari masa penjajahan Belanda. Ketika itu VOC membawa biji kopi Arabika ke Pulau Jawa pada akhir abad ke-17, menjadikan Indonesia salah satu penghasil kopi terkemuka.
Negara-Negara Penyuplai Kopi Dunia
Saat ini, kopi diproduksi di lebih dari 70 negara seluruh dunia. Sebagian besar di kawasan tropis di sepanjang Sabuk Kopi yang meliputi Amerika Latin, Afrika, dan Asia.
Berdasarkan data dari Statista dan International Coffee Organization (ICO), beberapa negara penyuplai kopi terbesar di dunia adalah:
- Brasil – Sebagai produsen kopi terbesar di dunia, Brasil menyuplai sekitar 40% kopi global, dengan perkebunan luas yang menghasilkan kopi Arabika berkualitas tinggi.
- Vietnam – Terkenal sebagai pengekspor kopi robusta terbesar, Vietnam menempati posisi kedua setelah Brasil dengan kontribusi sekitar 20% produksi kopi dunia.
- Kolombia – Salah satu negara penghasil kopi Arabika terbaik di dunia, Kolombia memiliki iklim yang sempurna untuk menanam kopi berkualitas premium.
- Indonesia – Indonesia adalah produsen kopi robusta terbesar ketiga dan produsen Arabika yang signifikan. Kopi asal Sumatra, seperti Kopi Gayo dan Kopi Mandailing, memiliki reputasi internasional.
- Ethiopia – Sebagai negara asal kopi, Ethiopia terus menjadi penghasil kopi Arabika yang mendapat penghormatan, dengan varietas kopi yang unik seperti Yirgacheffe.
Negara dengan Kopi Terbaik di Dunia
Penilaian terhadap kopi terbaik di dunia sering kali bersifat subjektif karena preferensi rasa bervariasi. Namun, beberapa negara terkenal dengan kopi premium yang sering disebut terbaik oleh para ahli dan penggemar kopi.
Salah satunya adalah Kolombia, yang kopi Arabika-nya memiliki cita rasa seimbang dengan sedikit keasaman, menjadikannya favorit global.
Etiopia, sebagai rumah dari biji kopi, terkenal dengan biji kopi yang memiliki rasa bunga dan buah yang kompleks, seperti Ethiopian Sidamo dan Yirgacheffe.
Baca juga: Menyelami Kandungan Kafein dalam Berbagai Jenis Seduhan Kopi
Selain itu, kopi asal Jamaica Blue Mountain dari Jamaika sering kali dianggap sebagai salah satu yang terbaik dan termahal di dunia.
Kopi ini tumbuh di ketinggian tertentu di Pegunungan Blue, menghasilkan kopi dengan rasa halus dan minim rasa pahit.
Kontes dan Kompetisi Kopi Dunia
Dalam industri kopi, tidak hanya kopi yang dinilai, tetapi juga keterampilan barista dan peracik kopi. Salah satu kontes paling prestisius adalah World Barista Championship (WBC).
Para peracik kopi terbaik dari berbagai negara bersaing untuk menunjukkan keterampilan mereka dalam menyajikan kopi dengan teknik dan kreativitas yang tinggi.
Baca juga: Memahami Perbedaan Americano, Long Black, dan Kopi Tubruk
Kompetisi ini pertama kali berlangsung pada tahun 2000 dan sejak itu menjadi ajang bergengsi bagi para barista yang bertujuan menunjukkan inovasi dan keahlian dalam menyeduh kopi.
Di samping WBC, ada juga Cup of Excellence, sebuah kompetisi yang menilai kopi terbaik dari seluruh dunia, khususnya dari negara-negara penghasil utama.
Dalam kompetisi ini, kopi diuji secara buta oleh para juri untuk menemukan varietas terbaik. Kopi pemenang sering dijual dengan harga sangat tinggi melalui lelang internasional.
Tantangan Keberlanjutan dalam Industri Kopi
Meskipun popularitas kopi terus meningkat, industri ini menghadapi tantangan besar terkait keberlanjutan.
Menurut laporan dari Rainforest Alliance, perubahan iklim secara langsung memengaruhi produksi kopi, khususnya kopi Arabika yang sangat rentan terhadap perubahan suhu.
Selain itu, ketergantungan banyak negara penghasil pada kopi sebagai komoditas utama membuat isu harga dan kondisi kerja menjadi sorotan penting.
Oleh karena itu, Hari Kopi Internasional juga berfungsi sebagai pengingat untuk terus mendukung produksi kopi yang adil dan berkelanjutan.
Baca juga: Aceh: Gayo, Permata Kopi dari Ujung Barat Indonesia
Hari Kopi Internasional bukan hanya sekedar perayaan atas minuman yang telah menyatukan banyak orang di berbagai belahan dunia. Tetapi, juga pengingat akan kompleksitas industri kopi.
Dari sejarah panjangnya, hingga tantangan dan peluang masa kini, kopi tetap menjadi komoditas yang kaya akan cerita, rasa, dan dampak ekonomi.
Sebagai salah satu komoditas global yang paling berpengaruh, kopi terus berkembang berkat dukungan dari negara-negara produsen utama seperti Brasil, Vietnam, dan Indonesia.
Di tengah persaingan dan tantangan keberlanjutan, kopi tetap menjadi bagian penting dari budaya dan kehidupan sehari-hari di seluruh dunia. ***
Dapatkan informasi menarik lainnya dengan bergabung di WhatsApp Channel Mulamula.id dengan klik tautan ini.