
SEBANYAK 26% dari 18,9 juta alumni program Kartu Prakerja hingga tahun 2024 berhasil mendapatkan pekerjaan baru dan membuka usaha mereka sendiri. Dengan mayoritas peserta berasal dari Generasi Z dan Milenial, program ini menunjukkan keberhasilan dalam meningkatkan keterampilan dan daya saing para pemuda.
Pelatihan yang terkurasi dengan baik tidak hanya memberikan pengetahuan baru, tetapi juga membekali mereka dengan keterampilan praktis yang dibutuhkan dalam dunia kerja modern.
Ini menegaskan peran penting Kartu Prakerja sebagai solusi inovatif dalam menghadapi tantangan ekonomi dan lapangan kerja yang semakin kompetitif.
Gen Z dan Milenial Target Utama Program
Menurut Direktur Eksekutif PMO Kartu Prakerja, Denni Puspa Purbasari, hampir sebagian besar peserta yang bergabung adalah Gen Z dan Milenial. “Usia dari peserta mayoritas 18 sampai 35 tahun,” jelasnya saat berbicara dalam acara Temu Alumni Prakerja di Jakarta.
Baca juga: Lelah Ditolak Lamaran, 10 Juta Gen Z Indonesia Memilih Menganggur
Hal ini membuktikan bahwa program ini sukses menarik perhatian generasi muda yang haus akan peningkatan kemampuan di era digital dan perubahan ekonomi yang cepat.
Kesempatan bagi Berbagai Lapisan Masyarakat
Kartu Prakerja juga menjangkau peserta dari berbagai lapisan ekonomi, mulai dari masyarakat dengan penghasilan rendah (desil 1) hingga kelas menengah yang ingin meningkatkan skill mereka.
Yang menarik, sebanyak 39% peserta program ini sebenarnya sudah bekerja saat mendaftar. Setelah dua bulan mengikuti pelatihan, angka ini meningkat menjadi 55%, di mana 13% peserta berhasil mendapatkan pekerjaan baru dan 13% lainnya membuka usaha sendiri.
Baca juga: Menaker Berbicara Tantangan 10 Juta Gen Z yang Menganggur
Program ini tidak hanya menargetkan mereka yang sedang mencari pekerjaan, tetapi juga mereka yang sudah bekerja dan ingin meningkatkan skill atau mengembangkan karier.
Selain itu, pendidikan mayoritas peserta adalah lulusan SMA ke atas, dan 51% di antaranya adalah perempuan, yang menunjukkan inklusivitas dalam pemberdayaan perempuan dan pengembangan keterampilan.
Ekosistem Pelatihan yang Dinamis
Kartu Prakerja menyediakan lebih dari 6.000 program pelatihan yang beragam, baik secara online maupun offline, dengan topik yang relevan dengan kebutuhan zaman.
Baca juga: PHK Melonjak, Apa Langkah Kemnaker Selamatkan Tenaga Kerja?
Pelatihan ini telah dikurasi dengan ketat untuk memastikan bahwa peserta mendapatkan materi yang up-to-date dan sesuai dengan tuntutan pasar tenaga kerja, mulai dari kewirausahaan hingga literasi digital.
Mempersiapkan Masa Depan Generasi Muda
Untuk memastikan keberlanjutan dampak program, PMO Kartu Prakerja akan melakukan tracer study pada November 2024 untuk memantau perkembangan karier para alumni.
Denni menegaskan bahwa program ini terus dievaluasi guna memastikan manfaat yang diterima peserta benar-benar dirasakan. Terutama oleh generasi muda yang menjadi tulang punggung perekonomian di masa depan.
Program Kartu Prakerja telah menjadi salah satu inisiatif penting pemerintah dalam memberdayakan generasi muda dan meningkatkan kualitas tenaga kerja Indonesia.
Dengan fokus pada pengembangan keterampilan dan kewirausahaan, program ini membuka peluang lebih luas bagi Gen Z dan Milenial untuk sukses di dunia kerja dan bisnis, baik di kota besar maupun di daerah. ***
Dapatkan informasi menarik lainnya dengan bergabung di WhatsApp Channel Mulamula.id dengan klik tautan ini.