
GEN Z, generasi yang lahir antara 1997 dan 2012, kini menjadi kekuatan besar di dunia konsumer. Mereka tidak hanya sebagai pembeli, tetapi juga sebagai pengubah lanskap pasar global. Dengan karakteristik yang unik, mereka memiliki cara sendiri dalam memilih produk dan jasa, serta mempengaruhi tren industri dengan kekuatan kolektif mereka.
Menurut Statista, Gen Z memegang lebih dari 40% daya beli global, menjadikannya generasi yang sangat diperhitungkan oleh perusahaan-perusahaan besar. Tapi, apa yang membuat Gen Z menjadi generasi dengan kekuatan konsumen terbesar?
Kekuatan Konsumsi Gen Z
Gen Z bukan hanya kelompok pembeli besar, tetapi juga memiliki pengaruh yang sangat kuat dalam menentukan arah tren pasar. Berdasarkan data dari McKinsey, lebih dari 60% dari mereka mengatakan bahwa mereka lebih memilih berbelanja secara online, dengan porsi pembelian yang semakin besar melalui perangkat mobile. Hal ini menunjukkan bagaimana teknologi memainkan peran utama dalam kebiasaan belanja mereka.
Baca juga: Pengaruh Media Sosial Terhadap Gaya Hidup dan Preferensi Belanja Gen Z
- Keberlanjutan sebagai Prioritas
Bagi Gen Z, keberlanjutan bukan lagi sekadar tren, melainkan sebuah nilai hidup. Menurut Nielsen, lebih dari 73% dari Gen Z mengatakan bahwa mereka lebih suka membeli produk yang ramah lingkungan dan berkelanjutan. Mereka lebih cenderung membeli produk dari merek yang menunjukkan komitmen terhadap masalah lingkungan dan sosial. Gen Z juga tidak segan untuk mengeritik perusahaan yang dianggap tidak transparan dalam isu keberlanjutan. - Pengaruh Media Sosial dalam Keputusan Pembelian
Sebagian besar keputusan pembelian Gen Z dipengaruhi oleh media sosial. Berdasarkan riset GlobalWebIndex, lebih dari 54% Gen Z mengatakan bahwa mereka melakukan pembelian setelah melihat produk di media sosial, khususnya di Instagram dan TikTok. Merek yang bekerja sama dengan influencer yang memiliki pengikut setia, seperti yang dikutip oleh Forbes, cenderung mendapatkan lebih banyak perhatian dari Gen Z. - Kepedulian terhadap Keaslian dan Transparansi
Gen Z sangat memperhatikan keaslian dan transparansi dalam brand. Mereka ingin tahu dari mana produk berasal, bagaimana produk diproduksi, dan apa yang dilakukan perusahaan untuk mendukung nilai-nilai yang mereka percayai. Menurut Deloitte, 62% Gen Z menyatakan bahwa mereka lebih cenderung membeli produk dari perusahaan yang menyediakan informasi transparan tentang cara produk mereka dibuat dan dampaknya terhadap masyarakat. - Teknologi dan Inovasi
Gen Z adalah generasi yang tumbuh dengan teknologi di tangan mereka. Mereka tidak hanya sebagai konsumen pasif, tetapi juga sebagai pengguna aktif yang memanfaatkan teknologi untuk meningkatkan pengalaman belanja mereka. Berdasarkan laporan PWC, 70% Gen Z mengharapkan pengalaman berbelanja yang lebih personal dan berbasis teknologi, seperti penggunaan augmented reality (AR) untuk mencoba produk atau membeli secara langsung lewat media sosial.
Baca juga: 63 Persen Gen Z Lebih Pilih Smartphone ketimbang Dompet

Apa yang Dicari Gen Z dalam Sebuah Brand?
Gen Z cenderung memilih merek yang menawarkan lebih dari sekadar produk berkualitas. Mereka mencari brand yang memiliki misi yang lebih besar, yang dapat memberikan dampak positif terhadap masyarakat. Berdasarkan data First Insight, berikut beberapa hal yang dicari oleh Gen Z dalam brand:
- Keberagaman dan Inklusi: Gen Z lebih memilih brand yang mendukung keberagaman dan inklusi dalam produk, pemasaran, dan budaya perusahaan.
- Pengalaman Digital yang Unik: Dengan adopsi teknologi yang sangat tinggi, Gen Z menghargai pengalaman belanja digital yang mudah, cepat, dan menarik.
- Merek yang Peduli Sosial: Mereka lebih suka merek yang terlibat dalam isu sosial, seperti kesetaraan gender, hak asasi manusia, dan keadilan sosial.
Baca juga: Belanja Online Semakin Digemari di Indonesia
Mengapa Perusahaan Harus Mendengarkan Gen Z?
Tidak hanya karena mereka memiliki daya beli yang besar, tetapi Gen Z juga dikenal sebagai pengubah lanskap pasar. Mereka cenderung lebih terbuka terhadap inovasi dan lebih sadar akan isu sosial.
Baca juga: Generasi Z dan Peluang Emas Fintech di Indonesia
Oleh karena itu, perusahaan yang ingin bertahan dan berkembang perlu memperhatikan kebutuhan, preferensi, dan nilai-nilai yang dijunjung tinggi oleh Gen Z. Mengabaikan suara mereka bisa berarti kehilangan kesempatan besar di pasar global. ***
Dapatkan informasi menarik lainnya dengan bergabung di WhatsApp Channel Mulamula.id dengan klik tautan ini.