Mengapa Kita Harus Berjalan Kaki Lebih Sering?

Langkah Menuju Kesehatan: Pekerja menyebrangi jalan di kawasan Jl Thamrin, Jakarta Pusat. Foto: Pexels.

KEBIASAAN berjalan kaki telah menjadi bagian penting dari gaya hidup sehat. Namun, sebuah penelitian yang dilakukan oleh para ilmuwan di Universitas Stanford telah menyoroti sebuah fakta mengejutkan: orang Indonesia termasuk yang paling malas berjalan kaki di dunia.

Dalam studi yang melibatkan analisis data ponsel dari ratusan ribu orang di seluruh dunia, Indonesia menempati peringkat terendah dengan rata-rata hanya 3.513 langkah per hari.

Ini merupakan catatan yang patut dipertimbangkan secara serius oleh kita semua, terutama generasi Z dan masyarakat luas. Berikut adalah beberapa alasan mengapa kita harus memprioritaskan berjalan kaki dalam kehidupan sehari-hari:

1. Kesehatan Tubuh dan Pikiran

Berjalan kaki secara teratur bukan hanya merupakan aktivitas fisik yang sederhana, tetapi juga memiliki dampak yang signifikan pada kesehatan tubuh dan pikiran. Menurut American Heart Association, berjalan kaki secara teratur dapat membantu menurunkan risiko penyakit jantung dan stroke. Selain itu, aktivitas ini juga telah terbukti dapat meningkatkan mood dan mengurangi tingkat stres serta kecemasan. Dengan mengintegrasikan kegiatan ini ke dalam rutinitas harian, kita dapat merasakan manfaat positifnya bagi kesehatan secara keseluruhan.

2. Lingkungan yang Sehat

Penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Environmental Health Perspectives menyoroti hubungan antara berjalan kaki dan kesehatan lingkungan. Dengan mengurangi penggunaan mobil dan beralih ke kegiatan bergerak ini sebagai sarana transportasi, kita dapat membantu mengurangi polusi udara dan meningkatkan kualitas udara di sekitar kita. Dengan demikian, memilih untuk berjalan kaki bukan hanya merupakan keputusan yang baik untuk kesehatan pribadi, tetapi juga untuk kesehatan planet kita secara keseluruhan.

3. Mengurangi Ketimpangan Kesehatan

Studi yang dilakukan oleh Tim Althoff dan rekan-rekannya di Universitas Stanford, seperti yang dilaporkan oleh Science Daily, menemukan korelasi antara kesenjangan aktivitas dan tingkat obesitas di berbagai negara. Hal ini menyoroti pentingnya memperhatikan kesenjangan aktivitas di masyarakat, karena semakin besar kesenjangan tersebut, semakin tinggi pula tingkat obesitasnya. Dengan mendorong lebih banyak orang untuk beraktivitas jalan, kita dapat membantu mengurangi kesenjangan tersebut dan mempromosikan kesehatan yang lebih merata di masyarakat.

4. Keterlibatan Gender

Penelitian yang diterbitkan dalam jurnal PLOS One menyoroti peran gender dalam aktivitas fisik dan tingkat obesitas di berbagai negara. Studi ini menunjukkan bahwa di negara-negara dengan kesenjangan aktivitas gender yang besar, tingkat obesitas cenderung lebih tinggi. Oleh karena itu, mendorong partisipasi aktif baik pria maupun wanita dalam berjalan kaki adalah langkah penting dalam memerangi obesitas dan menciptakan masyarakat yang lebih sehat secara keseluruhan.

Menapaki Jalur Sehat: Warga melintasi penyebrangan Halte Bundaran HI, Jakarta Pusat. Foto: Hamdani S Rukiah/ MulaMula.

5. Infrastruktur yang Mendukung

Analisis oleh Walk Score, sebuah perusahaan yang menilai kota-kota berdasarkan keberjalan-kakiannya, menemukan bahwa kota-kota dengan infrastruktur pejalan kaki yang baik cenderung memiliki tingkat obesitas yang lebih rendah. Ini menunjukkan pentingnya infrastruktur yang mendukung untuk mendorong orang-orang untuk berjalan kaki. Diperlukan investasi dalam trotoar yang baik dan aman serta lingkungan perkotaan yang ramah pejalan kaki untuk menciptakan lingkungan yang mendukung gaya hidup sehat.

Baca juga: Mengapa Generasi Z Semakin Peduli Gaya Hidup Sehat?

Berjalan kaki bukan hanya tentang mencapai tujuan fisik, tetapi juga tentang menciptakan masyarakat yang lebih sehat dan berkelanjutan. Dengan menyadari pentingnya berjalan kaki dalam kehidupan sehari-hari, kita dapat bersama-sama membangun budaya yang memprioritaskan kesehatan dan lingkungan.

Mari kita ambil langkah pertama hari ini untuk berjalan lebih banyak, untuk kesehatan kita dan untuk masa depan yang lebih baik bagi planet ini.***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *