![](https://mulamula.id/wp-content/uploads/2024/10/pexels-shkrabaanthony-5816299-1-683x1024.jpg)
AKTUARIA adalah bidang ilmu yang menggabungkan matematika, statistik, dan ekonomi untuk mengelola risiko finansial. Bidang ini memiliki peran penting dalam industri asuransi, dana pensiun, hingga investasi. Seorang profesional di bidang ini disebut aktuaris, yang bertugas memprediksi dan menghitung potensi risiko di masa depan.
Bagaimana Aktuaria Bekerja?
Aktuaris menggunakan model statistik dan probabilitas untuk mengukur risiko yang mungkin terjadi di masa depan. Dalam asuransi, misalnya, aktuaris menghitung berapa premi yang harus dibayar nasabah untuk berbagai jenis polis. Berdasarkan data dari Society of Actuaries, profesi ini berperan dalam menilai risiko kematian, kecelakaan, atau kejadian bencana alam yang dapat memengaruhi klaim asuransi.
Selain itu, aktuaria juga digunakan dalam perencanaan keuangan jangka panjang, terutama untuk dana pensiun. Mengutip data dari OECD, negara-negara maju seperti Amerika Serikat dan Inggris sangat mengandalkan aktuaria untuk menghitung berapa dana yang harus disisihkan oleh perusahaan atau pemerintah untuk menjamin pensiun pegawai di masa depan.
Pentingnya Aktuaria dalam Pengelolaan Risiko
Dalam dunia yang penuh ketidakpastian, aktuaria membantu perusahaan untuk mengelola risiko dengan lebih baik. Misalnya, di sektor asuransi, mereka bertugas memastikan bahwa perusahaan tetap bisa membayar klaim nasabah tanpa mengalami kerugian finansial yang besar.
Berdasarkan laporan dari Insurance Information Institute, aktuaris membantu perusahaan menyeimbangkan premi yang dibayar nasabah dengan potensi biaya klaim yang harus dibayar perusahaan di masa mendatang.
Baca juga: ‘Menjual Emosi’ di Balik Kesuksesan Merek-merek Ternama
Aktuaris juga penting dalam perencanaan investasi. Mereka membantu menilai risiko investasi jangka panjang, seperti perubahan suku bunga atau fluktuasi pasar. Dengan perhitungan yang akurat, aktuaris memastikan perusahaan atau individu dapat mengelola dana mereka dengan bijak.
Kebutuhan Akan Aktuaris di Indonesia
Di Indonesia, profesi aktuaris semakin dibutuhkan. Berdasarkan data dari Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI), jumlah aktuaris di Indonesia terus meningkat seiring berkembangnya industri asuransi dan dana pensiun.
Pemerintah bahkan mewajibkan setiap perusahaan asuransi untuk memiliki minimal satu aktuaris yang terdaftar, sesuai dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Profesi ini juga sangat menjanjikan. Mengutip data dari Biro Statistik Tenaga Kerja Amerika Serikat, permintaan akan aktuaris diperkirakan akan tumbuh sebesar 24% hingga tahun 2030, jauh lebih cepat dibandingkan rata-rata profesi lainnya. Hal ini menunjukkan pentingnya peran aktuaris dalam industri keuangan global.
Masa Depan Aktuaria di Era Digital
Aktuaria kini tidak hanya bergantung pada data konvensional. Dengan kemajuan teknologi, aktuaris mulai menggunakan big data dan kecerdasan buatan (AI) untuk memperbaiki model risiko mereka. Berdasarkan laporan dari McKinsey, penerapan teknologi ini memungkinkan aktuaris menganalisis data lebih cepat dan akurat, memberikan prediksi yang lebih baik tentang risiko di masa depan.
Seiring berkembangnya industri teknologi dan digital, peran aktuaris akan semakin vital dalam membantu perusahaan menavigasi berbagai ketidakpastian, baik di sektor asuransi, investasi, maupun dana pensiun.
Baca juga: Tupperware Bangkrut, Bagaimana Kompetitor Merebut Pasar?
Aktuaria adalah ilmu yang sangat penting dalam mengelola risiko finansial di berbagai sektor. Dengan kemajuan teknologi, peran aktuaris akan semakin besar dalam menghadapi tantangan masa depan. Di Indonesia, kebutuhan akan aktuaris semakin meningkat, seiring berkembangnya industri keuangan dan asuransi.
Jadi, memahami aktuaria adalah langkah penting untuk mengenali bagaimana risiko dapat dikelola dengan lebih efektif dan cerdas. ***
Dapatkan informasi menarik lainnya dengan bergabung di WhatsApp Channel Mulamula.id dengan klik tautan ini.