Mengungkap Misteri Turbulensi: Kebenaran di Balik Kengerian di Udara

Ketika pesawat menantang gravitasi dalam turbulensi ekstrem. Foto: Ilustrasi/ MulaMula.

KETIKA pesawat Singapore Airlines SQ321 memotong angkasa dari London menuju Singapura pada Selasa (21/5), apa yang seharusnya menjadi perjalanan yang nyaman berubah menjadi momen mencekam yang tidak terlupakan. Dalam perjalanan yang membawa 211 penumpang dan 18 awak, sebuah insiden mengejutkan terjadi: turbulensi ekstrem.

Bagi banyak orang, turbulensi di udara adalah momok yang menakutkan. Itu seperti misteri yang belum terpecahkan, menyebabkan ketegangan di antara penumpang dan bahkan awak pesawat yang terlatih. Namun, di balik kekacauan tersebut, ada cerita menarik yang layak untuk diceritakan.

Apa itu turbulensi?

Sebelum memahami kejadian di SQ321, mari kita kupas sedikit tentang apa sebenarnya turbulensi itu. Sederhananya, turbulensi adalah gangguan dalam aliran udara yang bisa membuat pesawat terasa bergoyang. Ini bisa terjadi karena sejumlah faktor, termasuk pertemuan antara udara hangat dan dingin, badai, atau bahkan kondisi geografis tertentu.

Jika Anda pernah merasakan sensasi melintasi lubang saat naik mobil, Anda mungkin bisa membayangkan seperti apa rasanya ketika pesawat mengalami turbulensi. Namun, jangan khawatir terlalu banyak. Pilot memiliki berbagai alat dan teknik untuk menghadapi situasi ini, termasuk algoritma modern yang membantu mereka menghindari pusaran udara berbahaya.

Mengapa SQ321 terkena turbulensi ekstrem?

Kembali ke SQ321, pesawat tersebut mengalami turbulensi yang sangat parah di dekat Thailand. Data pelacakan berbagai lembaga menunjukkan bahwa pesawat tiba-tiba menurunkan ketinggian secara dramatis selama beberapa menit sebelum akhirnya mengalihkan pendaratan di Bandara Bangkok.

Apa yang menyebabkan turbulensi ini begitu ekstrem? Beberapa faktor mungkin berperan di sini. Ada kemungkinan bahwa pesawat terjebak di dalam badai atau terlalu dekat dengan pusaran udara yang kuat. Pilot yang berpengalaman selalu berusaha untuk menghindari daerah-daerah berisiko tinggi, tetapi kadang-kadang alam dapat menjadi sangat tidak terduga.

Tantangan di pesawat. Foto: Mohamed Lamine/ pexels

Mengapa turbulensi menjadi lebih umum?

Penting untuk memahami bahwa turbulensi bukanlah sesuatu yang benar-benar bisa dihindari sepenuhnya. Namun, ada faktor-faktor tertentu yang membuatnya lebih umum terjadi. Salah satunya adalah perubahan iklim.

Menurut penelitian dari University of Reading pada tahun 2017, jumlah turbulensi berbahaya diperkirakan akan meningkat secara signifikan di masa mendatang sebagai akibat dari perubahan iklim. Dengan suhu global yang terus meningkat, terjadi ketidakstabilan angin di ketinggian yang memperbesar kemungkinan terbentuknya pusaran udara penyebab turbulensi.

Pesan keselamatan di udara

Meskipun kejadian seperti yang dialami SQ321 mungkin menimbulkan kekhawatiran, penting untuk diingat bahwa penerbangan udara tetap menjadi salah satu moda transportasi paling aman. Insiden turbulensi ekstrem seperti ini, meskipun jarang terjadi, seringkali memiliki faktor-faktor lain yang turut berperan.

Sebagai penumpang, yang terbaik yang dapat Anda lakukan adalah tetap tenang dan percayakan pada keterampilan dan pengalaman awak pesawat. Dan sementara kita tidak bisa mengendalikan cuaca atau perubahan iklim, kita dapat terus mendukung upaya untuk melindungi lingkungan agar dapat meminimalkan dampak negatifnya.

Dalam kisah SQ321, meskipun insiden itu tragis dengan kehilangan seorang penumpang dan puluhan lainnya terluka, kita juga melihat keberanian dan keahlian dalam menghadapi situasi darurat oleh kru pesawat. Itu adalah pengingat bahwa dalam dunia penerbangan, keamanan dan keselamatan selalu menjadi prioritas utama. ***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *