![](https://mulamula.id/wp-content/uploads/2024/08/WhatsApp-Image-2024-08-16-at-20.50.17-1024x1024.jpeg)
SAAT memperingati HUT ke-79 Kemerdekaan Republik Indonesia, perhatian seluruh negeri tertuju pada Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur.
Tahun ini, untuk pertama kalinya, perayaan 17 Agustus digelar di ibu kota baru, menandai era baru dalam perjalanan bangsa.
Di tengah hiruk-pikuk persiapan, salah satu simbol paling mencolok dari ibu kota baru ini adalah Istana Garuda, sebuah mahakarya arsitektur yang mengundang banyak perbincangan dan kekaguman.
Ikon Arsitektur yang Mengundang Kontroversi
Istana Garuda, dengan bentuknya yang menyerupai burung garuda sedang memeluk, telah menjadi ikon baru di kawasan inti pusat pemerintahan (KIPP).
Rancangan megah ini menampilkan fasad yang menyerupai sayap garuda, sebuah simbol yang kuat bagi negara Indonesia.
Namun, desainnya yang unik telah menimbulkan berbagai pendapat. Beberapa orang menganggap bangunan ini lebih mirip kelelawar daripada burung garuda. Terutama karena warna fasadnya yang gelap dan misterius.
Makna dan Filosofi di Balik Desain
I Nyoman Nuarta, perancang Istana Garuda, menjelaskan bahwa bentuk garuda dipilih bukan tanpa alasan.
Garuda telah lama menjadi simbol persatuan di Indonesia, mencerminkan keberagaman budaya, adat istiadat, dan agama di negara ini.
Bangunan ini tidak hanya dirancang untuk menunjukkan kewibawaan. Tetapi, juga menggambarkan keindahan, keramahtamahan, dan kemandirian, kualitas-kualitas yang diharapkan dari seorang pemimpin bangsa.
![](https://mulamula.id/wp-content/uploads/2024/08/WhatsApp-Image-2024-08-16-at-20.22.07-1016x1024.jpeg)
Material dan Struktur yang Menyiratkan Kemegahan
Terbuat dari sekitar 4.650 bilah tembaga, masing-masing seberat 0,3 ton, Istana Garuda adalah perwujudan sinergi antara pengetahuan dan seni.
Baca juga: Istana Negara IKN: Harmoni Keamanan, Teknologi Canggih, dan Keindahan
Meskipun saat ini fasadnya terlihat gelap, proses oksidasi akan mengubah warnanya menjadi hijau seiring waktu. Menambahkan lapisan visual yang dinamis dan berubah-ubah pada bangunan ini.
Efisiensi dan Keberlanjutan dalam Desain
Dengan penggunaan material yang cerdas, rancangan Istana Garuda meminimalkan kebutuhan perawatan.
Ketua Satgas Pelaksanaan Pembangunan Infrastruktur IKN, Danis Hidayat Sumadilaga, menjelaskan bahwa desain bangunan ini memungkinkan sirkulasi udara yang baik. Membuatnya tetap sejuk dan nyaman tanpa banyak biaya pemeliharaan.
![](https://mulamula.id/wp-content/uploads/2024/08/WhatsApp-Image-2024-08-16-at-20.30.16-1024x800.jpeg)
Biaya Pembangunan dan Persiapan Peresmian
Dengan biaya pembangunan mencapai Rp 1,34 triliun, Istana Garuda merupakan investasi besar bagi Indonesia.
Menurut Menteri Keuangan Sri Mulyani, penggunaan dana tersebut untuk menciptakan fasilitas yang tidak hanya berfungsi sebagai kantor presiden. Tetapi, juga sebagai pusat kegiatan pemerintahan.
Langkah Menuju Sejarah Baru
Dalam persiapan menyambut HUT ke-79 RI, Istana Garuda telah siap untuk menggelar rapat pertama di IKN.
Proyek pembangunan tahap pertama yang mencakup Istana Garuda, Istana Negara, Lapangan Upacara, dan fasilitas lainnya sudah hampir rampung.
![](https://mulamula.id/wp-content/uploads/2024/08/WhatsApp-Image-2024-08-16-at-20.35.25-1024x664.jpeg)
Menteri PUPR sekaligus Plt. Kepala Otorita IKN, Basuki Hadimuljono, memastikan bahwa semua persiapan telah selesai sebelum tanggal 10 Agustus. Menandakan kesiapan ibu kota baru untuk menjadi pusat pemerintahan.
Seiring dengan perpindahan pusat pemerintahan ke IKN, Istana Garuda bukan hanya sekadar bangunan. Ini adalah simbol visi baru untuk masa depan Indonesia, mengintegrasikan tradisi dan modernitas, serta menyiratkan janji bagi generasi mendatang.
Dengan menyambut Hari Kemerdekaan di lokasi bersejarah ini, Indonesia memulai babak baru dalam perjalanan panjangnya sebagai negara merdeka. ***
Dapatkan informasi menarik lainnya dengan bergabung di WhatsApp Channel Mulamula.id dengan klik tautan ini.