Pengantar Redaksi: Dalam seri artikel ini, kita akan menyoroti Nusa Tenggara Timur, khususnya kopi Flores Bajawa yang memiliki keunikan tersendiri karena ditanam di tanah vulkanik subur, memberikan cita rasa yang khas. – Salam Redaksi.
NUSA Tenggara Timur (NTT), khususnya daerah Bajawa di Pulau Flores, terkenal sebagai penghasil kopi arabika berkualitas tinggi. Kopi Flores Bajawa kesohor dengan keunikan cita rasa yang earthy dengan sentuhan karamel dan cokelat.
Karakteristik ini diperoleh dari tanah vulkanik subur di sekitar Gunung Inerie yang memberikan nutrisi optimal bagi tanaman kopi.
Menurut data BPS, produksi kopi di NTT, meskipun lebih kecil dibandingkan daerah lain, mencapai sekitar 65,4 ribu ton selama satu dekade terakhir.
Baca juga: Produksi Kopi Turun, Konsumsi Melonjak: Apa yang Terjadi?
Kopi Bajawa telah menarik perhatian para pecinta kopi di seluruh dunia, terutama di pasar Eropa dan Amerika Utara, yang mengapresiasi cita rasa unik dan kualitas tinggi dari kopi ini.
Mengelola Lahan dengan Metode Organik
Para petani di Flores Bajawa umumnya merupakan petani kecil yang mengelola lahan dengan metode organik.
Mereka menanam kopi di bawah naungan hutan yang memberikan perlindungan alami bagi tanaman kopi.
Baca juga: Sumatera Selatan, Pemimpin Produksi Kopi Indonesia
Proses pengolahan secara tradisional, mulai dari pemetikan buah kopi hingga penjemuran dan pengolahan, menambah keunikan dan kualitas kopi ini.
Meskipun NTT bukanlah produsen kopi terbesar di Indonesia, kopi Bajawa telah berhasil menempatkan NTT dalam peta kopi dunia.
Baca juga: Lampung, Pusat Kopi Robusta yang Stabil di Tengah Fluktuasi
Tantangan utama bagi para petani adalah akses ke pasar yang lebih luas dan peningkatan volume produksi tanpa mengorbankan kualitas.
Dengan dukungan yang tepat, kopi Flores Bajawa berpotensi menjadi salah satu produk kopi unggulan Indonesia di pasar internasional. ***
Dapatkan informasi menarik lainnya dengan bergabung di WhatsApp Channel Mulamula.id dengan klik tautan ini.