
PENELITIAN terbaru menggunakan Artificial Intelligence (AI) mengungkapkan bahwa perubahan iklim memiliki dampak signifikan pada rotasi Bumi, menyebabkan hari-hari di planet ini semakin panjang.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Bumi juga akan menjadi semakin goyah di masa depan, yang dapat membawa implikasi besar bagi umat manusia.
Efek Perubahan Iklim pada Rotasi Bumi
Menurut laporan yang dipublikasikan di Live Science, perubahan ini mungkin tidak langsung terlihat oleh manusia, namun dampaknya bisa sangat serius. Salah satu implikasi potensial adalah perlunya pengenalan detik kabisat negatif.
Detik kabisat, yang pertama kali diperkenalkan pada tahun 1972, adalah penambahan satu detik ke dalam kalender untuk menyesuaikan waktu atom dengan rotasi Bumi.
Detik kabisat negatif, sebaliknya, akan mengurangi satu detik dari kalender, membuat jam melompati satu detik dari 23.59.58 langsung ke 00.00.00.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Panjang Hari
Satu hari di Bumi berlangsung sekitar 86.400 detik. Namun, durasi rotasi Bumi dapat berubah sepersekian milidetik setiap tahunnya. Beberapa faktor yang mempengaruhi perubahan ini meliputi:
- Pergerakan lempeng tektonik: Pergeseran lempeng bumi yang terus menerus mengubah distribusi massa planet.
- Perubahan rotasi inti Bumi: Variasi dalam gerakan inti bumi juga mempengaruhi rotasi planet.
- Tarikan gravitasi dari Bulan: Interaksi gravitasi antara Bumi dan Bulan menyebabkan efek pasang surut yang dapat mempengaruhi rotasi Bumi.
Namun, perubahan iklim yang disebabkan oleh aktivitas manusia kini diakui sebagai faktor tambahan yang mempengaruhi panjang hari di Bumi. Para ilmuwan baru menyadari bahwa perubahan ini akan berdampak pada perputaran planet kita di masa mendatang.
Penyebab Perubahan Rotasi Bumi
Dalam beberapa dekade terakhir, kehilangan es di wilayah kutub Bumi, terutama di Greenland dan Antartika, telah meningkat pesat akibat pemanasan global.
Fenomena ini memicu kenaikan permukaan laut, dengan sebagian besar air ekstra terkumpul di dekat khatulistiwa, menyebabkan Bumi sedikit menggembung di bagian tengahnya. Akibatnya, putaran planet melambat karena lebih banyak massa didistribusikan jauh dari pusat planet.
Para peneliti menganalogikan efek ini dengan pemain seluncur indah yang melambat ketika mereka menggerakkan lengan menjauh dari tubuh mereka. Kenaikan permukaan laut dan redistribusi massa bumi mengubah momen inersia Bumi, menyebabkan perubahan kecil tetapi signifikan dalam durasi rotasi harian.
Implikasi dan Tindakan
Perubahan rotasi Bumi dan panjang hari memiliki potensi dampak besar pada sistem penjadwalan global, teknologi satelit, dan komunikasi. Oleh karena itu, pemantauan berkelanjutan dan penelitian lebih lanjut sangat penting untuk memahami dan mengatasi implikasi dari perubahan ini.
Studi ini menunjukkan pentingnya memahami efek jangka panjang dari perubahan iklim tidak hanya pada lingkungan tetapi juga pada aspek fundamental planet kita.
Dalam menghadapi tantangan ini, penggunaan teknologi canggih seperti AI menjadi semakin vital untuk memprediksi dan mengelola dampak-dampak ini secara efektif.
Dengan pemahaman yang lebih mendalam tentang bagaimana perubahan iklim mempengaruhi rotasi Bumi, kita dapat lebih siap menghadapi masa depan yang penuh tantangan ini. ***