Produksi Kopi Turun, Konsumsi Melonjak: Apa yang Terjadi?

Menurunnya produksi kopi Indonesia di tengah lonjakan konsumsi menggambarkan tantangan besar bagi industri kopi. Foto: Igor Haritanovich/ Pexels.

KOPI, salah satu komoditas kebanggaan Indonesia, kini menghadapi tantangan besar. Meski terkenal sebagai salah satu produsen kopi terbaik di dunia, Indonesia tengah berhadapan dengan penurunan produksi yang signifikan.

Ironisnya, penurunan ini terjadi justru saat konsumsi kopi di dalam negeri terus meningkat, menciptakan dilema yang kompleks bagi industri kopi nasional.

Produksi Kopi Merosot di Tengah Lonjakan Konsumsi

Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), produksi kopi Indonesia mencapai puncaknya pada 2022 dengan angka 771 ribu ton.

Namun, angka ini menurun menjadi 756,1 ribu ton pada 2023. Sebuah penurunan yang tidak bisa dianggap sepele.

Penurunan produksi ini tidak hanya memengaruhi pasar lokal tetapi juga berdampak pada pasar kopi global, mendorong kenaikan harga di berbagai wilayah.

Menariknya, data USDA menunjukkan bahwa konsumsi kopi di Indonesia diprediksi akan meningkat menjadi 4,79 juta bags pada periode 2023/2024.

Hal ini didukung oleh survei Snapchart yang menunjukkan bahwa 79% masyarakat Indonesia kini rutin menikmati kopi setidaknya sekali sehari.

Fenomena ini menandakan bahwa kopi telah menjadi bagian integral dari gaya hidup masyarakat Indonesia, terutama di pagi hari.

Produksi kopi Indonesia menurun, sementara konsumsi terus meningkat. Kondisi dan perubahan ini memengaruhi pasar kopi dan tantangan yang dihadapi petani. Foto: Mali Maeder/ Pexels.
Faktor Penurunan Produksi

Penurunan produksi kopi di Indonesia tidak lepas dari sejumlah faktor, dengan perubahan iklim menjadi salah satu penyebab utama.

Cuaca yang tidak menentu, termasuk hujan yang terlalu lebat dan musim kering yang berkepanjangan, telah merusak siklus panen kopi.

Baca juga: Memahami Perbedaan Americano, Long Black, dan Kopi Tubruk

Selain itu, serangan hama dan penyakit tanaman, serta kurangnya peremajaan tanaman kopi yang sudah tua, turut memperburuk situasi.

Di sisi lain, meskipun volume ekspor kopi Indonesia menurun drastis pada 2023, nilai ekspor tetap tinggi, mencapai US$ 916,5 juta atau sekitar Rp 14,19 triliun.

Ini mencerminkan kenaikan harga kopi di pasar internasional sebagai respons atas terbatasnya pasokan.

Ancaman Jangka Panjang

Produktivitas kopi di Indonesia memang masih menjadi masalah besar. Dengan rata-rata produksi hanya 780 kg/ha, Indonesia tertinggal jauh dibandingkan negara-negara produsen utama lainnya seperti Brazil (7.000 kg/ha) dan Vietnam (3.500 kg/ha).

Rendahnya produktivitas ini, jika tidak segera ditangani, bisa mengancam posisi Indonesia sebagai salah satu produsen kopi terbesar di dunia.

Tidak hanya itu, jalinan pasokan yang tidak stabil dan distribusi yang kurang efisien juga menambah tantangan bagi industri kopi nasional.

Baca juga: Bakoel Koffie, Warung Kopi Tertua di Indonesia

Dalam jangka panjang, tanpa adanya intervensi yang tepat seperti perbaikan teknik budidaya dan adaptasi terhadap iklim ekstrem, Indonesia mungkin akan kehilangan posisi strategisnya di pasar kopi dunia.

Para penikmat kopi di sebuah kafe menikmati secangkir kopi, sementara di balik layar, produksi kopi Indonesia mengalami penurunan di tengah lonjakan konsumsi. Foto: Quang Nguyen Vinh/ Pexels.
Urgensi Intervensi untuk Keberlanjutan Industri Kopi

Penurunan produksi kopi Indonesia di tengah peningkatan konsumsi dalam negeri menciptakan tantangan serius yang membutuhkan perhatian segera.

Dengan harga kopi yang terus merangkak naik, keberlanjutan industri kopi Indonesia dan kesejahteraan petani menjadi prioritas utama.

Baca juga: Cafe Kopi Gerobak: Menghidangkan Inspirasi dan Inovasi Bisnis untuk Gen Z

Tanpa tindakan yang tepat, industri kopi yang menjadi tulang punggung ekonomi bagi jutaan keluarga di Indonesia ini bisa terancam.

Masa depan kopi Indonesia bergantung pada kemampuan kita untuk beradaptasi dengan perubahan iklim, meningkatkan produktivitas, dan memastikan pasokan yang stabil.

Hanya dengan cara ini, kopi Indonesia bisa terus menjadi kebanggaan di pasar global sekaligus menopang kesejahteraan petani dan masyarakatnya. ***

Dapatkan informasi menarik lainnya dengan bergabung di WhatsApp Channel Mulamula.id dengan klik tautan ini.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *