Revolusi Digital Bank, Satu AI Gantikan 500 Karyawan

Gambar ini memiliki atribut alt yang kosong; nama berkasnya adalah WhatsApp-Image-2024-09-27-at-11.29.44-1.jpeg
Sabrina, asisten virtual AI BRI, kini mampu menangani ribuan nasabah dengan efisiensi setara 500 agen manusia. Menjadikan layanan perbankan lebih cepat dan cerdas. Foto: bri.

BANK Rakyat Indonesia (BRI) telah memasuki era baru dalam dunia perbankan digital dengan menghadirkan asisten virtual cerdas bernama Sabrina.

Lebih dari sekadar layanan chatbot biasa, Sabrina telah berkembang menjadi solusi yang mampu menangani beragam kebutuhan nasabah. Mulai dari keluhan transaksi hingga pengecekan saldo—semua dalam berbagai bahasa daerah.

Inovasi ini bukan hanya langkah maju bagi BRI. Tetapi, juga mengindikasikan bagaimana teknologi kecerdasan buatan (AI) telah menggantikan ratusan tenaga manusia.

Sabrina: Dari Chatbot Sederhana hingga Super Agen Virtual

Saat pertama kali diluncurkan pada 2018, Sabrina hanya berfungsi sebagai chatbot yang melayani pertanyaan umum (FAQ) dari nasabah.

Namun, dalam kurun waktu enam tahun, teknologi di balik Sabrina mengalami lonjakan signifikan. Mengintegrasikan model bahasa besar (Large Language Models atau LLM), Sabrina kini tidak hanya fasih berbahasa Indonesia. Tetapi, juga bisa berinteraksi dalam delapan bahasa lokal, seperti bahasa Sunda, Jawa, hingga Minang.

Kemampuan Sabrina dalam berbagai bahasa ini dirancang untuk memenuhi kebutuhan nasabah BRI yang tersebar di seluruh pelosok Indonesia.

Mulai dari mengajukan komplain hingga transaksi yang gagal diproses, semuanya bisa ditangani secara efisien dalam bahasa daerah. Sehingga meningkatkan kenyamanan nasabah dalam berkomunikasi.

Teknologi AI di Balik Efisiensi Layanan BRI

Salah satu dampak terbesar dari penerapan AI di BRI adalah efisiensi. Menurut Division Head Digital Innovation BRI, Kaspar Situmorang, kemampuan Sabrina yang terus berkembang telah mengurangi kebutuhan akan tambahan tenaga kerja manusia. Dengan Sabrina, BRI mampu menghemat sumber daya yang setara dengan 509 agen manusia.

“Kalau kita tidak punya Sabrina, kita harus menambah 509 agen lagi untuk menangani berbagai kebutuhan nasabah. Seperti pengecekan saldo, transfer, cek mutasi, hingga membuat tiket komplain,” ungkap Kaspar dalam acara Forum Digital BUMN Summit 2024.

Lebih dari 40% dari total interaksi nasabah dengan BRI kini ditangani oleh Sabrina dan asisten virtual lainnya.

Ini menunjukkan bagaimana teknologi AI telah memberikan dampak signifikan dalam meningkatkan efisiensi layanan perbankan, tanpa mengorbankan kualitas pelayanan kepada nasabah.

AI, Masa Depan Perbankan

Penerapan teknologi AI di sektor perbankan telah memicu perubahan besar dalam cara bank beroperasi. Meskipun masih berada dalam tahap awal pengembangan AI generatif, BRI telah menunjukkan bahwa dengan inovasi sederhana, efisiensi bisa meningkat secara drastis.

Penggunaan AI tidak hanya mengurangi beban kerja manusia, tetapi juga mempercepat proses layanan yang biasanya memakan waktu.

Perbankan masa depan tidak lagi hanya bergantung pada manusia. Seiring dengan berkembangnya AI, kita bisa melihat lebih banyak bank yang mengadopsi teknologi serupa untuk meningkatkan kinerja, menghadapi persaingan dari fintech, dan tetap relevan di era digital.

BRI dengan Sabrina telah membuktikan bahwa dengan memanfaatkan teknologi AI, masa depan perbankan bukanlah kiamat, melainkan peluang besar untuk transformasi digital yang lebih baik. ***

Dapatkan informasi menarik lainnya dengan bergabung di WhatsApp Channel Mulamula.id dengan klik tautan ini.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *