![](https://mulamula.id/wp-content/uploads/2024/06/diklat-public-speaking-dosen-muda-7-1024x682-1-766x510-2.webp)
SEJAK Kamis, 20 Juni 2024, Pusat Data Nasional (PDN) Indonesia mengalami gangguan serius akibat serangan siber berbentuk ransomware. Serangan ini mengancam akses dan integritas data-data penting yang menjadi tulang punggung informasi bagi instansi pemerintah dan masyarakat.
Prof. Dr. Ir. Ridi Ferdiana, S.T., M.T., ahli software dari Fakultas Teknik Universitas Gajah Mada (UGM) Yogyakarta, mengungkapkan kekecewaannya atas insiden ini. “PDN memiliki aset data yang krusial bagi rakyat Indonesia, dan serangan ini menjadi pukulan telak serta pemicu untuk meningkatkan keamanan sistem informasi dan jaringan komputer,” ungkapnya.
Sigit, seorang pakar keamanan siber, menyoroti dampak penurunan kepercayaan masyarakat terhadap PDN, khususnya terkait penggunaan data pribadi. “Ini menjadi peringatan bagi PDN untuk memperketat prosedur keamanan, termasuk inspeksi rutin dan penerapan teknologi keamanan jaringan yang lebih efektif,” tambahnya, mengutip situs resmi UGM.
Enkripsi Data di Level Baris
Ridi Ferdiana menyarankan beberapa langkah proaktif, seperti penerapan struktur keamanan cloud yang kuat dengan rencana pemulihan bencana yang jelas. “Enkripsi data di level baris dan selama proses pengiriman atau penyimpanan juga sangat penting untuk melindungi data sensitif dari serangan ransomware,” katanya.
Baca juga: Gangguan Sistem, Penumpang Diminta Tiba 3 Jam Lebih Awal di Bandara
Dia juga menekankan perlunya peran aktif pemerintah dalam menetapkan standar keamanan data center yang memadai. Termasuk adopsi kebijakan Zero Trust Policy untuk mengelola akses data yang kritis. “Kita perlu bersiap dengan lebih baik menghadapi ancaman serangan siber di masa depan,” tutup Ridi.
Serangan ransomware bukan hanya mengancam PDN. Tetapi, juga mengingatkan kita akan pentingnya menjaga keamanan dan integritas data nasional dalam era digital saat ini.
Langkah-langkah mitigasi yang tepat sangat perlu untuk melindungi infrastruktur informasi yang vital bagi kepentingan bangsa dan negara. ***