INDONESIA dikenal sebagai surga kuliner dengan berbagai hidangan lezat, dan salah satu yang paling terkenal adalah sate. Hidangan ini terdiri dari potongan daging yang ditusuk dan dipanggang, kemudian disajikan dengan berbagai jenis saus dan bumbu.
Menariknya, hampir setiap daerah di Indonesia memiliki versi sate yang unik, mencerminkan kekayaan budaya dan tradisi lokal. Mari kita jelajahi beberapa variasi sate dari berbagai daerah dan apa yang membuatnya berbeda satu sama lain.
Sate dan akar sejarahnya
Sejarah sate di Indonesia konon dipengaruhi oleh masakan Arab, India, dan Cina yang dibawa oleh para pedagang pada abad ke-19. Kata “sate” sendiri berasal dari bahasa Tamil, yang berarti daging yang dibakar. Seiring waktu, sate berkembang dengan cita rasa dan penyajian yang disesuaikan dengan bahan-bahan lokal di berbagai daerah di Indonesia.
Keunikan Sate dari berbagai daerah
1. Sate Madura
Sate Madura mungkin adalah yang paling dikenal luas di Indonesia. Berasal dari Pulau Madura, Jawa Timur, sate ini menggunakan daging ayam atau kambing yang dibumbui dengan kecap manis dan disajikan dengan saus kacang yang kaya dan manis. Keunikan Sate Madura terletak pada penggunaan petis, sejenis pasta udang yang memberikan rasa khas pada saus kacangnya.
2. Sate Padang
Dari Sumatera Barat, Sate Padang menggunakan daging sapi atau lidah yang dipotong kecil-kecil dan disajikan dengan kuah kental berwarna kuning yang kaya akan rempah seperti kunyit, jahe, dan serai. Bumbu kuah yang kental dan pedas membuat Sate Padang berbeda dari sate lainnya.
3. Sate Lilit
Bali mempersembahkan Sate Lilit, yang menggunakan daging cincang (biasanya ikan, ayam, atau babi) yang dicampur dengan kelapa parut, santan, dan bumbu-bumbu khas Bali seperti serai, daun jeruk, dan kencur. Daging ini kemudian dililitkan pada batang serai sebelum dipanggang, memberikan aroma yang sangat khas.
4. Sate Maranggi
Sate Maranggi berasal dari Purwakarta, Jawa Barat. Sate ini menggunakan daging sapi dengan merendamnya dalam campuran bumbu kecap, ketumbar, dan bawang putih sebelum dipanggang. Biasanya, hidangan ini disajikan dengan acar tomat, bawang merah, dan sambal oncom untuk memberikan rasa yang gurih dan segar.
5. Sate Ambal
Dari Kebumen, Jawa Tengah, Sate Ambal menggunakan daging ayam yang dibumbui dengan tempe fermentasi dan rempah-rempah. Saus yang digunakan berbeda dari saus kacang pada umumnya, karena dibuat dari tempe yang dihaluskan, memberikan rasa yang unik dan khas.
Pengaruh lokal dalam setiap Sate
Keberagaman sate di Indonesia menunjukkan bagaimana kuliner dapat beradaptasi dengan bahan-bahan lokal dan preferensi rasa masyarakat setempat. Misalnya, penggunaan kelapa pada Sate Lilit mencerminkan ketersediaan kelapa yang melimpah di Bali, sementara penggunaan petis pada Sate Madura menunjukkan pengaruh masakan pesisir.
Baca juga: Mengapa Kuliner Aceh Bercitarasa Arab dan India?
Sate adalah simbol kuliner yang tidak hanya menggugah selera tetapi juga menceritakan sejarah dan budaya berbagai daerah di Indonesia. Setiap variasi sate membawa keunikan tersendiri, baik dari segi bahan, bumbu, maupun cara penyajiannya.
Bagi Gen Z yang ingin menjelajahi kekayaan kuliner Indonesia, memahami perbedaan dan keunikan sate dari berbagai daerah dapat menjadi perjalanan yang mengasyikkan dan memperkaya pengetahuan tentang warisan budaya bangsa. Selamat menikmati kelezatan sate dari seluruh penjuru Nusantara. ***