JAKARTA, Mulamula.id – Jakarta kembali menempati urutan pertama dalam daftar kota dengan kualitas udara terburuk di dunia. Berdasarkan pantauan IQAir pada Jumat, 16 Agustus 2024, pukul 16:30 WIB, indeks kualitas udara Jakarta mencapai 166 AQI US, yang masuk dalam kategori “Tidak Sehat.”
Konsentrasi polutan utama PM2.5 Jakarta tercatat sebesar 77 mikrogram per meter kubik, atau 15,4 kali lipat dari batas panduan kualitas udara tahunan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Data Polusi Udara Jakarta
Menurut data terbaru IQAir, detail konsentrasi polutan udara di Jakarta pukul 16:30 WIB adalah sebagai berikut:
- Indeks Kualitas Udara: 166 AQI US (Tidak Sehat)
- Konsentrasi PM2.5: 77µg/m³
- Konsentrasi PM10: 76,7µg/m³
- Konsentrasi O3: 69,2µg/m³
- Konsentrasi NO2: 17,5µg/m³
- Konsentrasi SO2: 168µg/m³
Kondisi polusi udara yang memburuk di sore hari menjelang perayaan Hari Kemerdekaan Indonesia ke-79 ini mengingatkan bahwa Jakarta masih berjuang untuk ‘merdeka’ dari polusi udara yang membahayakan kesehatan.
Perbandingan dengan Ibu Kota Negara Baru
Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam kesempatan terpisah mengungkapkan bahwa indeks kualitas udara Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, Kalimantan Timur, jauh lebih baik dibandingkan Jakarta.
Di IKN, AQI tercatat hanya 6, jauh di bawah batas maksimal untuk kategori hijau, yaitu 50. “Kemarin pagi saya cek di IKN berapa air quality indexnya, 6 hanya 6. Padahal kendaraannya belum listrik, kalau kendaraannya listrik mungkin menjadi 0,” ujar Jokowi dalam video yang diunggah di kanal YouTube Sekretariat Presiden, Selasa, 13 Agustus.
Jokowi juga membandingkan AQI IKN dengan Singapura yang berkisar sekitar 53. Sedangkan di wilayah Jabodetabek kerap mencapai antara 190-200. Ia menyoroti dampak ekonomi yang timbul oleh penyakit ISPA, salah satunya akibat polusi udara yang tinggi.
“Menkes menyampaikan kepada saya karena udara yang tidak baik sehingga ISPA di Jabodetabek menghabiskan hampir Rp10 Triliun,” jelas Jokowi.
Tantangan Mengatasi Polusi Udara di Jakarta
Tingginya tingkat polusi udara di Jakarta menimbulkan berbagai tantangan bagi pemerintah dan masyarakat. Polusi udara tidak hanya berdampak pada kesehatan fisik tetapi juga menimbulkan kerugian ekonomi akibat meningkatnya biaya perawatan kesehatan.
Diperlukan upaya serius dan berkelanjutan untuk memperbaiki kualitas udara di ibu kota, termasuk penggunaan kendaraan listrik dan pengurangan emisi industri.
Dengan berbagai langkah strategis dan kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta, diharapkan Jakarta dapat segera mengatasi masalah polusi udara ini demi menciptakan lingkungan yang lebih sehat dan nyaman bagi warganya. ***
Dapatkan informasi menarik lainnya dengan bergabung di WhatsApp Channel Mulamula.id dengan klik tautan ini.