Starliner Kembali Tanpa Astronot: Apa Langkah Baru NASA di ISS?

Pesawat luar angkasa Starliner milik Boeing setelah mendarat di Space Harbor White Sands Missile Range, New Mexico, pada Uji Terbang Orbital-2 perusahaan tersebutt, 25 Mei 2022. Foto: Bill Ingalls/ NASA.

NASA dan Boeing berhasil mengembalikan pesawat luar angkasa Starliner tanpa awak pada 6 September lalu. Pemulangan ini,menandai berakhirnya uji terbang penting selama tiga bulan menuju Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS).

Meskipun Starliner kembali dengan selamat, pertanyaan besar di kalangan publik muncul: Bagaimana nasib para astronot yang tidak dipulangkan bersama pesawat ini?

Pendaratan Starliner pada pukul 10:01 malam MDT di White Sands Space Harbor, New Mexico, menjadi sorotan bukan hanya karena keberhasilannya. Tetapi, juga karena keputusan untuk mengembalikan pesawat tanpa membawa astronot.

Baca juga: Dua Astronot Terancam Terjebak di Luar Angkasa Hingga 2025

Hal ini akibat serangkaian masalah teknis yang terjadi selama misi. Termasuk, kebocoran helium dan gangguan pada pendorong kendali reaksi pesawat luar angkasa.

Keputusan NASA untuk Utamakan Keselamatan

NASA dan Boeing memutuskan untuk mengutamakan keselamatan dan memulangkan Starliner lebih awal setelah melalui uji coba dan evaluasi menyeluruh.

Meskipun demikian, dua astronot yang seharusnya kembali dengan Starliner, Butch Wilmore dan Suni Williams, tetap berada di ISS.

Mereka adalah bagian dari Ekspedisi 71/72, yang melanjutkan misi penelitian di laboratorium orbit.

Menurut NASA, keputusan untuk meninggalkan para astronot sementara di ISS bukanlah tindakan berisiko. Mereka memiliki pasokan yang cukup dan dukungan teknologi untuk melanjutkan tugas mereka.

Wilmore dan Williams perkiraannya akan kembali pada Februari 2025 dengan pesawat luar angkasa lain. Pesawat dimaksud yaitu SpaceX Crew-9, yang sudah dijadwalkan untuk membawa mereka pulang dengan aman.

Misi Penting di ISS dan Keamanan Astronot

Astronot di ISS tidak hanya mengawasi stasiun, tetapi juga menjalankan berbagai eksperimen ilmiah. Uji coba yang vital bagi misi luar angkasa masa depan. Termasuk, eksplorasi Bulan dan Mars.

ISS juga menjadi tempat untuk menguji teknologi-teknologi baru yang kelak jadi rujukan dalam misi-misi lebih jauh dari orbit Bumi.

Baca juga: Astronot NASA yang Terjebak di Ruang Angkasa Berbagi Cerita dengan Pelajar Aceh

Keputusan untuk tidak memulangkan astronot dengan Starliner strategi bijaksana seiring temuan masalah teknis yang serius.

Mengutip laman resmi NASA, Administrator Asosiasi Direktorat Misi Operasi Luar Angkasa NASA, Ken Bowersox mengatakan, banyak hal bermanfaat dari misi ini.

“Meskipun perlu untuk mengembalikan pesawat luar angkasa ini tanpa awak, NASA dan Boeing telah mempelajari banyak hal luar biasa tentang Starliner dalam lingkungan yang paling ekstrem,” katanya.

Pelajaran Berharga dari Uji Terbang Starliner

Penerbangan Starliner ini merupakan langkah penting dalam program NASA, yaitu Program Kru Komersial, yang bertujuan menyediakan transportasi aman dan efisien ke ISS serta orbit rendah Bumi. Program ini juga menjadi bagian dari persiapan jangka panjang NASA untuk eksplorasi lebih jauh.

Sejak peluncuran pertama Starliner pada 5 Juni 2024, NASA dan Boeing telah mendapatkan wawasan yang sangat berharga tentang performa pesawat luar angkasa ini.

Baca juga: Mengintip Kegiatan Dua Astronot yang Terjebak di Orbit

Meski pada akhirnya Starliner kembali tanpa awak, misi ini dinilai sukses dari segi pengujian teknis dan keselamatan. “Ada banyak pembelajaran berharga yang akan mendukung kesuksesan jangka panjang kami,” ungkap Manajer Program Kru Komersial NASA, Steve Stich.

Misi Starliner Selanjutnya

Dengan kembalinya Starliner, publik tentu berharap pada perkembangan lebih lanjut terkait sertifikasi pesawat ini untuk misi berawak.

Meski ada tantangan teknis, NASA dan Boeing tetap optimis untuk melanjutkan kerja sama mereka dan siap melakukan uji terbang berawak penuh di masa depan.

Sebelum itu, semua data dari misi ini akan dianalisis untuk memastikan bahwa Starliner siap menghadapi misi-misi selanjutnya, termasuk rotasi kru di ISS.

Bagi NASA, keberhasilan program kru komersial akan membuka peluang lebih besar untuk penelitian di lingkungan mikrogravitasi dan persiapan untuk eksplorasi luar angkasa yang lebih ambisius, seperti misi ke Bulan melalui program Artemis dan ekspedisi berawak ke Mars di masa depan.

Apa Selanjutnya untuk Para Astronot?

Wilmore dan Williams akan melanjutkan tugas mereka di ISS hingga Februari 2025. Selama waktu tersebut, mereka akan terus menjalankan eksperimen ilmiah dan memelihara stasiun hingga kedatangan misi SpaceX Crew-9, yang akan membawa mereka kembali ke Bumi.

Baca juga: Jalan Luar Biasa Jonny Kim, dari Prajurit Elit hingga Astronot

Meski terjebak di luar angkasa mungkin terdengar menakutkan, para astronot ini berada dalam kondisi aman dan terus berkomunikasi dengan NASA untuk memastikan keselamatan mereka.

Kesuksesan program ini tidak hanya akan mempengaruhi penerbangan Starliner, tetapi juga masa depan transportasi luar angkasa manusia, yang pada akhirnya akan membawa kita lebih jauh dalam penjelajahan alam semesta. ***

Dapatkan informasi menarik lainnya dengan bergabung di WhatsApp Channel Mulamula.id dengan klik tautan ini.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *