Stay Cool: Tips Berkeringat Sehat di Tengah Cuaca Panas

Foto: Ilustrasi/ MulaMula.

INDONESIA saat ini sedang dilanda cuaca panas, sebuah fenomena yang diperkirakan akan berlanjut hingga September 2024, menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG). Kondisi ini telah menyebabkan banyak orang merasakan kelelahan dan keringat berlebihan saat beraktivitas di luar ruangan maupun di dalam ruangan yang tidak terpasang pendingin udara. Namun, seberapa baik atau buruk sebenarnya berkeringat bagi kesehatan kita?

Manfaat berkeringat

  1. Meningkatkan suhu tubuh: Berkeringat adalah mekanisme alami tubuh untuk menjaga suhu tubuh yang stabil saat suhu lingkungan meningkat. Proses penguapan keringat dari kulit membantu mendinginkan tubuh dan mencegah overheating.
  2. Detoksifikasi: Berkeringat juga merupakan cara tubuh untuk mengeluarkan zat-zat sisa dan toksin melalui keringat. Melalui proses ini, kulit berperan sebagai organ ekskresi tambahan untuk membersihkan tubuh dari zat-zat yang tidak diinginkan.
  3. Meningkatkan kondisi fisik: Aktivitas fisik yang menyebabkan berkeringat dapat membantu meningkatkan kondisi fisik, kekuatan, dan daya tahan tubuh. Saat kita berolahraga, berkeringat membantu menghilangkan kelebihan panas yang dihasilkan oleh otot yang bekerja keras.

Dampak berkeringat yang berlebihan

  1. Dehidrasi: Kehilangan cairan berlebihan melalui keringat tanpa penggantian yang cukup dapat menyebabkan dehidrasi. Dehidrasi dapat mengganggu fungsi tubuh dan menyebabkan gejala seperti pusing, kelelahan, dan kebingungan.
  2. Kehilangan elektrolit: Keringat juga mengandung elektrolit penting seperti natrium, kalium, dan klorida. Kehilangan elektrolit yang signifikan dapat menyebabkan ketidakseimbangan elektrolit yang dapat mengganggu fungsi jantung, otot, dan saraf.
  3. Iritasi kulit: Keringat yang dibiarkan mengering di kulit dapat menyebabkan iritasi atau ruam kulit, terutama jika terjadi gesekan antara kulit yang basah dan pakaian atau permukaan lainnya.

Pentingnya menjaga keseimbangan
Dalam kondisi cuaca panas yang ekstrem, penting bagi kita untuk memperhatikan keseimbangan antara kehilangan cairan melalui keringat dan asupan cairan yang cukup. Minumlah air putih secara teratur untuk mengganti cairan yang hilang dan pastikan untuk mengonsumsi makanan yang mengandung elektrolit untuk menjaga keseimbangan elektrolit tubuh.

Selain itu, hindari aktivitas berat di luar ruangan pada jam-jam terpanas dan gunakan pakaian yang nyaman dan menyerap keringat.

Berkeringat adalah respons alami tubuh yang penting untuk menjaga suhu tubuh yang stabil dan membantu membersihkan tubuh dari zat-zat sisa. Namun, kehilangan cairan dan elektrolit yang berlebihan dapat menyebabkan masalah kesehatan seperti dehidrasi dan ketidakseimbangan elektrolit.

Oleh karena itu, penting untuk menjaga keseimbangan dengan minum cukup air dan mengonsumsi makanan yang sehat serta menjaga kebersihan kulit untuk mencegah iritasi atau ruam. Dengan demikian, kita dapat tetap sehat dan aktif saat menghadapi kondisi cuaca panas yang ekstrem.

Artikel ini diolah berdasarkan sumber:

  1. Armstrong, L. E., & Casa, D. J. (2010). Physiological and Perceptual Responses to Cold and Heat: Wearing and Removing a Clothing Layer. Journal of Athletic Training, 45(3), 238–248.
  2. Sawka, M. N., & Leon, L. R. (2020). Fluid and electrolyte needs for training, competition, and recovery. Journal of Sports Sciences, 38(11-12), 1191–1197.
  3. Kao, C. C., Hsu, Y. C., Liu, W. T., & Chen, Y. Y. (2019). Effects of different types of exercise on body composition, muscle strength, and IGF-1 in the elderly with sarcopenic obesity. Journal of Exercise Science & Fitness, 17(2), 60–65.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *