DALAM era modern ini, program Corporate Social Responsibility (CSR) menjadi semakin penting untuk keberlanjutan perusahaan dan kesejahteraan masyarakat. Namun, ada tiga aspek yang sering kali terlewat saat kita merencanakan dampak dari program-program ini.
Praktisi CSR, ESG, dan Sustainability, Rio Zakarias, berbagi pandangannya mengenai hal-hal tersebut dalam wawancara terbaru. Berikut adalah tiga hal penting yang perlu diperhatikan:
1. Menentukan Target Dampak
“Saat merencanakan program CSR, kita seringkali lupa menentukan target dampak yang ingin dicapai. Misalnya, target tersebut bisa berupa zero konflik atau peningkatan pendapatan UMKM sebesar 50%,” ujar Rio Zakarias.
Menentukan target dampak, menurutnya, tidak hanya memberikan arah yang jelas. Tetapi, juga membantu dalam mengukur keberhasilan program.
Rio menyarankan penggunaan framework SMART untuk menyusun target yang Spesifik, Measurable (terukur), Achievable (dapat dicapai), Relevant (relevan), dan Time-bound (berbatas waktu). “Dengan begitu, setiap target akan memiliki kriteria yang jelas dan realistis untuk dicapai,” papar Rio.
2. Menentukan Base Slide
Base slide adalah titik awal yang harus diketahui dan ditentukan sebelum memulai program. “Base slide ini menjadi dasar kita menilai pencapaian dampak program kita,” kata Rio.
Misalnya, gambar Rio, jika pendapatan awal UMKM hanya satu juta per bulan, setelah intervensi program menjadi lima juta per bulan. “Artinya ada kenaikan tambahan sebesar empat juta per bulan.”
Dengan mengetahui base slide, kita dapat mengukur perubahan yang terjadi dan menentukan apakah program yang berjalan efektif atau tidak. “Ini juga membantu dalam memahami kondisi awal sehingga setiap peningkatan atau penurunan dapat teridentifikasi dengan jelas.” sebut Rio.
3. Menentukan Threshold
Threshold atau ambang batas adalah standar untuk menentukan apakah perubahan yang terjadi positif atau negatif.
“Ambang batas ini perlu untuk menentukan apakah perubahan tersebut positif atau masih negatif. Kita bisa gunakan nilai standar daerah tersebut, seperti uang harian rata-rata, upah minimum regional, standar sektor industri, maupun standar nasional atau internasional,” jelas Rio Zakarias.
Dengan menetapkan threshold, pelaksana memiliki patokan yang jelas untuk menilai dampak dari program yang CSR-nya. “Ini membantu memastikan bahwa program tidak hanya memberikan perubahan, tetapi juga perubahan yang signifikan dan positif bagi masyarakat,” tambahnya.
Baca juga: Lima Dimensi Dampak: Kunci Sukses Program Keberlanjutan Menurut Rio Zakarias
Menciptakan Dampak Positif yang Berkelanjutan
Rio Zakarias juga mengingatkan akan pentingnya perencanaan yang matang dalam program CSR. Dengan menentukan target yang jelas, memahami base slide, dan menetapkan threshold yang tepat, kita dapat menciptakan program yang tidak hanya berdampak positif, tetapi juga berkelanjutan.
“Jangan lupa bahwa setiap program memiliki potensi untuk menciptakan perubahan besar,” tutup Rio seraya menyerukan, “Mari kita ciptakan dampak positif yang berkelanjutan.” ***