
JAKARTA, Mulamula.id – Empat mantan panglima Gerakan Aceh Merdeka (GAM) yang terpilih sebagai kepala daerah pada Pilkada 2024 mengikuti retret kepemimpinan di Akademi Militer (Akmil), Magelang, sejak 21 Februari. Program ini menjadi bagian dari pembekalan bagi para pemimpin daerah terpilih agar lebih siap menghadapi tantangan pemerintahan.
Meski telah dilantik lebih awal di Aceh, mereka tetap diundang ke Jakarta untuk menghadiri pelantikan serentak kepala daerah se-Indonesia. Setelah itu, mereka menjalani retret selama sepekan di Akmil, sebuah langkah yang mencerminkan transformasi kepemimpinan mereka dari masa konflik menuju era pemerintahan sipil.
Baca juga: Prabowo Lantik Serentak 961 Pemimpin Baru Daerah
Para Mantan Panglima GAM yang Kini Menjadi Pemimpin
Empat mantan panglima GAM yang kini menjabat sebagai kepala daerah adalah:
- Muzakir Manaf (Mualem), Gubernur Aceh – Mantan Panglima GAM tertinggi ini memiliki perjalanan panjang dari medan perang ke panggung politik. Berlatih militer di Libya pada 1986, ia menjadi tokoh kunci dalam strategi perjuangan GAM. Usai perdamaian, ia mendirikan Partai Aceh dan pernah menjabat sebagai Wakil Gubernur Aceh pada 2012. Setelah kalah dalam Pilkada 2017, ia kembali ke puncak kekuasaan sebagai Gubernur Aceh dalam Pilkada 2024.
- Muharram Idris, Bupati Aceh Besar – Dikenal sebagai Syeh Muharram, ia memegang peran penting dalam GAM di wilayah Aceh Rayeuk. Dari pelatih tentara GAM hingga Panglima Wilayah, perjalanan militernya berlanjut ke jalur politik. Memenangkan Pilkada 2024 melalui jalur independen, ia kini menjadi Bupati Aceh Besar.
- Sarjani Abdullah, Bupati Pidie – Sebagai mantan Panglima GAM Pidie, Sarjani Abdullah kembali dipercaya memimpin Pidie untuk periode kedua. Setelah sebelumnya menjabat pada 2012-2017, ia berhasil memenangkan Pilkada 2024 dengan dukungan Partai Aceh, Golkar, dan Gerindra.
- Ismail A Jalil (Ayah Wa), Bupati Aceh Utara – Ayah Wa, eks Panglima Operasi Daerah IV GAM, memenangkan Pilkada 2024 melawan kotak kosong. Dengan latar belakangnya sebagai Komandan Operasi Wilayah Samudera Pasee, ia kini memimpin Aceh Utara untuk periode 2025-2030.

Simbol Transformasi Aceh
Keikutsertaan para mantan panglima GAM dalam retret di Akmil menjadi simbol perubahan Aceh pascakonflik. Dari medan pertempuran menuju ruang pemerintahan, mereka menghadapi tantangan baru dalam membangun daerah yang damai dan sejahtera. ***
Dapatkan informasi menarik lainnya dengan bergabung di WhatsApp Channel Mulamula.id dengan klik tautan ini.