
MAKKAH – Menunaikan ibadah haji bukan hanya soal kesiapan batin. Di balik setiap doa dan rukun haji, terselip tantangan fisik yang tidak ringan. Salah satunya: kemampuan berjalan kaki sejauh puluhan kilometer.
Selama di Tanah Suci, jemaah Indonesia harus melewati berbagai lokasi ibadah dengan berjalan kaki. Jaraknya tidak sedikit. Jika dijumlahkan, totalnya bisa menembus 50 kilometer.
Lempar Jumrah, Puncak Ujian Stamina
Salah satu momen terberat adalah prosesi lempar jumrah di Mina. Dari tenda menuju Jamarat, jaraknya sekitar 4,5 kilometer sekali jalan. Artinya, pulang-pergi mencapai 9 kilometer per hari. Jika dilakukan selama tiga hari berturut-turut (11-13 Zulhijjah), totalnya mencapai 27 kilometer.
Baca juga: Wukuf di Arafah 2025, Puncak Spiritualitas Haji pada 5 Juni
Tenda yang terletak di area Mina Jadid bahkan bisa menambah jarak lebih jauh. Ini menjadi ujian tersendiri, terutama bagi jemaah lansia dan berkebutuhan khusus.
Thawaf, Putaran Penuh Makna
Thawaf mengelilingi Ka’bah tujuh kali, umumnya dilakukan dalam jarak total sekitar 3,5 kilometer. Rangkaian ini dijalani dua kali, saat thawaf ifadah dan thawaf wada’, sehingga total mencapai 7 kilometer.
Sa’i, Lari-lari Kecil di Antara Dua Bukit
Sa’i adalah ibadah jalan cepat antara Bukit Shafa dan Marwah sebanyak tujuh lintasan. Dengan jarak antar bukit sekitar 450 meter, total jarak tempuhnya mencapai 3,15 kilometer. Meskipun dilakukan di koridor ber-AC, tetap butuh fisik prima karena dilaksanakan usai thawaf.

Total Jarak Kaki Minimal, 33 Kilometer Lebih
Jika dirinci, total jarak jalan kaki minimal dari tiga rukun utama ini mencapai 33,65 kilometer. Namun angka ini belum termasuk perjalanan ke Masjidil Haram dari hotel, aktivitas di Arafah dan Muzdalifah, serta kegiatan ibadah dan ziarah lainnya.
Baca juga: Arafah, Titik Puncak Haji yang Tak Boleh Dilewatkan
Diperkirakan, total langkah kaki jemaah selama di Tanah Suci bisa melebihi 50 kilometer.
Persiapan Fisik Tak Boleh Diabaikan
Kementerian Kesehatan RI dan sejumlah lembaga kesehatan selalu mengimbau calon jemaah untuk membangun daya tahan tubuh sejak jauh hari. Jalan kaki rutin, senam haji, serta menjaga asupan nutrisi menjadi bagian dari persiapan penting.
Haji memang ibadah fisik dan spiritual sekaligus. Tak cukup niat, stamina pun harus kuat. ***
Dapatkan informasi menarik lainnya dengan bergabung di WhatsApp Channel Mulamula.id dengan klik tautan ini.