Puan: Demokrasi Kita Harus Bebas dari Campur Tangan dan Buah Tangan

Ketua DPR Puan Maharani. Foto: Youtube/ DPR RI.

JAKARTA, mulamula.id Ketua DPR, Puan Maharani, menyoroti perlunya perbaikan sistem Pemilu di Indonesia. Hal ini disampaikan dalam Sidang Bersama DPR dan DPD pada Jumat (15/8), yang dihadiri Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.

Dalam pidatonya, Puan mengingatkan bahwa demokrasi di Indonesia sering kali dipengaruhi oleh campur tangan pihak tertentu. “Demokrasi yang kita cita-citakan bukan demokrasi campur tangan dan buah tangan, tetapi demokrasi yang memberi kesempatan setara bagi semua warga negara,” tegasnya.

Puan menekankan bahwa demokrasi tidak berhenti di bilik suara. Ruang dialog publik dan partisipasi masyarakat menjadi kunci. Warga harus memiliki kebebasan untuk berserikat, berkumpul, menyampaikan pendapat, dan mengkritik kebijakan.

Pidato Kenegaraan

Hari ini, Presiden Prabowo menyampaikan dua pidato kenegaraan. Pertama, laporan kinerja pemerintah sejak pelantikannya pada Oktober 2024, dan kedua, pengantar Rancangan APBN 2026, nota keuangan yang menjadi catatan penting pertama Prabowo sebagai Presiden.

Sekretaris Jenderal MPR, Siti Fauziyah, menyebutkan bahwa sekitar 1.250 tamu undangan hadir dalam sidang tahunan ini. Sebanyak 1.100 tamu menempati ruang sidang utama, termasuk pimpinan lembaga negara, anggota MPR, Menteri Kabinet Merah Putih, dan pimpinan partai politik. Sisanya, 250 tamu berada di Plaza Nusantara IV, mewakili organisasi masyarakat, agama, dan tokoh teladan dari seluruh Indonesia.

Sidang tahunan ini menjadi momentum penting untuk menegaskan arah demokrasi Indonesia. Puan mengingatkan bahwa perbaikan Pemilu bukan sekadar teknis, melainkan fondasi bagi demokrasi yang inklusif dan berkeadilan. ***

Dapatkan informasi menarik lainnya dengan bergabung di WhatsApp Channel Mulamula.id dengan klik tautan ini.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *