Naik Gunung Gratis di Nepal, Everest Nggak Lagi Jadi Rebutan

Gunung Everest disinari matahari senja. Nepal kini berupaya keluar dari bayang-bayang Everest dengan membuka 97 puncak lain secara gratis untuk pendakian. Foto: Tom Fly/ Pexels.

NEPAL mengambil langkah berani untuk mengubah wajah pariwisatanya. Pemerintah mengumumkan kebijakan pembebasan izin pendakian di 97 puncak gunung yang tersebar di dua provinsi terpencil, Karnali (77 puncak) dan Sudurpaschim (20 puncak). Tujuannya jelas, mengurangi kepadatan di jalur populer seperti Everest sekaligus membuka peluang baru bagi wilayah yang selama ini terpinggirkan.

Gunung-gunung “Underrated”

Ketinggian gunung-gunung tersebut bervariasi antara 5.870 hingga lebih dari 7.000 meter. Beberapa nama seperti Saipal, Api, dan Api West menjadi pilihan ideal untuk pendaki yang ingin menguji kemampuan sebelum mencoba Everest.

“Wilayah ini memang terpencil, tetapi keindahannya luar biasa. Kami berharap kebijakan ini dapat menarik lebih banyak wisatawan,” kata Direktur Departemen Pariwisata Nepal, Himal Gautam, dikutip The Independent.

Baca juga: Keberlanjutan dalam Pendakian Everest, Antara Kecepatan dan Etika

Karnali dan Sudurpaschim dikenal sebagai provinsi dengan Indeks Pembangunan Manusia terendah di Nepal. Minim fasilitas dan sulit dijangkau, daerah ini jarang tersentuh wisatawan. Dengan pembebasan izin, pemerintah berharap pariwisata bisa menjadi motor penggerak ekonomi lokal.

Deretan puncak Himalaya di Nepal yang kini jadi alternatif baru selain Everest. Pemerintah membebaskan izin mendaki 97 gunung untuk mendorong pariwisata berkelanjutan. Foto: Vertex Holiday/ Pexels.

Menurut Anggota Dewan Pariwisata Nepal, Rajendra Lama, langkah ini perlu disertai koordinasi antar sektor serta promosi yang agresif. Ia juga menilai wilayah tersebut berpotensi menjadi lokasi riset perubahan iklim, terutama untuk melihat bagaimana masyarakat lokal beradaptasi dengan kondisi ekstrem.

Everest Tetap Jadi Magnet

Di sisi lain, biaya izin mendaki Everest justru meningkat drastis. Mulai September 2025, tarifnya naik dari 11.000 menjadi 15.000 dolar AS (sekitar Rp230 juta). Padahal pada 2024, izin Everest menyumbang 76% dari total pendapatan izin pendakian Nepal.

Baca juga: Teknologi Aklimatisasi Baru, Pendakian Everest Tak Lagi Butuh Waktu Berminggu-minggu

Dengan biaya yang semakin mahal, puncak-puncak gratis di Karnali dan Sudurpaschim bisa menjadi alternatif menarik. Pendaki tak hanya mendapatkan pengalaman baru, tetapi juga ikut berkontribusi pada konsep wisata berkelanjutan yang lebih adil bagi lingkungan dan masyarakat. ***

Dapatkan informasi menarik lainnya dengan bergabung di WhatsApp Channel Mulamula.id dengan klik tautan ini.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *