
SIAPA sangka pariwisata bisa jadi “mesin hijau” yang langsung bikin dompet warga desa tebal? Thailand lewat program “Village to the World #SustainableAgenda” sukses menaikkan pendapatan komunitas hingga 20 persen hanya dalam dua bulan.
Kuncinya ada pada konsep ESG tourism, pariwisata yang tak sekadar jual destinasi, tapi juga ukurannya jelas. Ramah lingkungan, bermanfaat sosial, dan dikelola transparan.
Baca juga: Perempuan Berdaya, Pariwisata Kian Berjaya
Gubernur Tourism Authority of Thailand (TAT), Thapanee Kiatphaibool, bilang pariwisata berbasis komunitas ini bukan proyek CSR musiman, melainkan platform keberlanjutan yang menyambungkan bisnis, pasar modal, dan budaya lokal.

Program ini bahkan memberikan pelatihan langsung ke warga desa, dari manajemen sampai hospitality. Perusahaan besar pun ikut nimbrung, menyelaraskan target hijau mereka dengan kebutuhan masyarakat.
Baca juga: Tren Pariwisata 2025: Personalisasi dan Keberlanjutan Jadi Kunci
Ke depan, TAT mau bikin Thailand jadi pionir global di ESG tourism lewat konsep “Change Unknown to Unforgettable”, mengubah pengalaman lokal jadi memori tak terlupakan.
Buat Indonesia, model ini bisa jadi inspirasi. Bayangkan kalau desa wisata di Tanah Air juga disokong serius lewat skema ESG. Bukan cuma devisa yang naik, tapi kesejahteraan warga desa ikut meroket. ***
Dapatkan informasi menarik lainnya dengan bergabung di WhatsApp Channel Mulamula.id dengan klik tautan ini.