
JAKARTA, mulamula.id – Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Erick Thohir mengaku belum bisa memastikan langkahnya terkait posisinya sebagai Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI). Keputusan soal boleh tidaknya seorang pejabat pemerintah merangkap jabatan di federasi olahraga nasional, menurut Erick, sepenuhnya ada di tangan FIFA.
Erick baru saja dilantik Presiden Prabowo Subianto sebagai Menpora, Rabu (17/9/2025). Ia menegaskan tidak bisa serta-merta menentukan apakah akan mundur dari kursi Ketua Umum PSSI, yang sudah dijabatnya sejak Februari 2023.
“FIFA sebagai badan olahraga tertinggi di dunia nanti yang mengatur. Saya tidak bisa putuskan sendiri. Semua menunggu surat dari FIFA,” ujar Erick di Istana Merdeka, Jakarta.
Statuta FIFA Jadi Acuan
Statuta FIFA Pasal 14 dan 19 mengatur federasi anggota harus independen dan bebas dari campur tangan pemerintah maupun pihak ketiga. Federasi yang dipimpin pejabat pemerintah dianggap bentuk intervensi. Jika aturan itu dilanggar, sanksi berat berupa pembekuan hingga pencabutan keanggotaan bisa dijatuhkan.
Baca juga: Prabowo Lantik Erick Thohir Jadi Menpora dan Sejumlah Pejabat Baru
Kondisi ini membuat posisi Erick Thohir dilematis. Di satu sisi, ia dipercaya Presiden mengawal kebijakan pemuda dan olahraga. Di sisi lain, ia masih menjadi motor reformasi sepak bola nasional pasca-kasus skandal dan tragedi Kanjuruhan.
Dilema Reformasi Sepak Bola
Rangkap jabatan Erick menimbulkan perdebatan. Sebagian menilai keberadaan Menpora sekaligus Ketua PSSI bisa mempercepat sinkronisasi kebijakan. Namun, kritik menyebut hal itu berpotensi melanggar prinsip kemandirian federasi yang dijunjung FIFA.
Kini, bola ada di tangan FIFA. Keputusan organisasi sepak bola dunia itu akan menentukan arah masa depan Erick Thohir, sekaligus peta pembenahan sepak bola Indonesia. ***
Dapatkan informasi menarik lainnya dengan bergabung di WhatsApp Channel Mulamula.id dengan klik tautan ini.