
JAKARTA, mulamula.id – Indonesia bergerak cepat. Saat banjir dan longsor melumpuhkan Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat, TNI langsung mengirim gelombang bantuan besar-besaran lewat udara, darat, dan laut. Semua digerakkan tanpa menunggu waktu, sesuai perintah Presiden sejak hari pertama bencana.
Armada Udara Dikerahkan Total
Dari Lanud Halim, Jumat (28/11/2025), empat pesawat angkut berat, tiga C-130 Hercules dan satu A400M, lepas landas membawa bantuan untuk ribuan warga terdampak. Pesawat Boeing 737 Camar juga disiagakan untuk memperkuat rute udara.
Bantuan yang dikirim bukan main-main:
- 3.000 paket Naraga
- 10.000 Eprokal
- 1.200 paket Food Family
- 4.000+ kardus makanan instan
- 100 genset
- 100 perangkat Starlink
- 150 tenda
- 64 perahu karet LCR
- Peralatan kesehatan & tiga tim medis Puskesad
Semua diarahkan ke tiga titik utama, yakni Aceh (Lhokseumawe), Sumut (Sibolga & Silangit), dan Sumbar melalui Bandara Minangkabau.
Fokus Pemulihan Komunikasi
Salah satu masalah paling krusial di lapangan adalah komunikasi yang terputus. Karena itu, lebih dari 100 perangkat komunikasi satelit dan digital dikirim untuk memastikan koordinasi penyelamatan bisa berjalan sampai ke desa paling terpencil.
Baca juga: Banjir Robohkan Tower PLN, TNI Terjunkan Hercules ke Aceh
Sekretaris Kabinet, Teddy Indra Wijaya, menegaskan bahwa pemerintah ingin respons bencana kali ini “cepat, terkoordinasi, dan terukur.”
Helikopter hingga KRI Ikut Bergerak
Bukan hanya pesawat. TNI mengerahkan sembilan helikopter lintas matra, Caracal, Mi-17, Bell 412, Panther, hingga Dolphin, untuk menjangkau wilayah yang tak bisa dicapai lewat darat.
Baca juga: Aceh–Sumut Terputus: Jalan Hancur, Sinyal Down, Bantuan Terlambat
Dari laut, empat KRI disiapkan untuk membawa logistik berat sekaligus membuka jalur distribusi bantuan dari pelabuhan ke daerah terdampak.
Operasi Terpadu Berbasis Kodam
Distribusi bantuan dilakukan lewat tiga Kodam:
- Kodam IM (Aceh)
- Kodam I/BB (Sumut)
- Kodam XX/TIB (Sumbar)
Baca juga: Banjir Meluas di Aceh: 16 Daerah Terendam, Ribuan Warga Mengungsi
Sementara itu, PUPR dan Zeni TNI terus menembus jalan-jalan yang ambles atau tertutup longsor. Operasi modifikasi cuaca juga mulai dijalankan untuk menekan curah hujan dan mempercepat pengiriman bantuan.
Dengan pengerahan prajurit, pesawat, helikopter, KRI, hingga tim medis, TNI menegaskan kembali posisinya sebagai tulang punggung penanganan bencana nasional. Seluruh operasi berada di bawah kendali Pangkogabwilhan I sebagai pengendali darurat bencana TNI. ***
Dapatkan informasi menarik lainnya dengan bergabung di WhatsApp Channel Mulamula.id dengan klik tautan ini.