Ada Mikroplastik di Perut Sapi, Dampaknya Bisa Balik ke Kita

Sekelompok sapi melintas di area padang terbuka. Riset terbaru mengungkap mikroplastik dapat masuk ke tubuh ternak, bahkan berpotensi kembali ke manusia lewat pangan. Foto:  Vlad Chețan/ Pexels.

SELAMA ini kita pikir polusi plastik cuma masalah laut, sungai, atau pantai. Tapi, riset terbaru menunjukkan ancaman lain yang jauh lebih dekat. Mikroplastik sudah masuk ke tubuh sapi.

Artinya? Risiko itu pelan-pelan bergerak ke makanan yang kita konsumsi.

Dari Ladang, Kemasan, sampai Pakan

Pertanian modern pakai banyak plastik. Mulai dari pembungkus silase, tali, kemasan pakan, sampai abrasi ban traktor. Saat plastik rusak, serpihannya jatuh ke tanah, lalu ikut terbawa ke tanaman dan pakan.

Sapi memakannya, tanpa sadar.

Baca juga: Hati-hati, Panas Bisa Bikin Mikroplastik Masuk ke Tubuhmu

Menurut studi di Journa,l of Hazardous Materials, mikroplastik kini ditemukan di rumen atau lambung sapi. Peneliti ingin tahu satu hal, apa yang terjadi ketika plastik itu masuk ke sistem pencernaan?

Ternyata Tubuh Sapi “Merespons” Plastik

Saat masuk rumen, mikroplastik tidak diam. Mikroba di lambung bereaksi. Mereka mencoba memecahnya, sama seperti mereka memecah serat dan nutrisi pakan.

Beberapa fragmen plastik kehilangan massa atau terurai jadi lebih kecil. Tapi masalahnya justru di sini, mikroplastik mengganggu metabolisme sapi.

Baca juga: 18 Kota di Indonesia Terpapar Mikroplastik Udara

Menurut Daniel Brugger dari Universitas Zurich, penelitian ini adalah langkah pertama memahami efek biologis mikroplastik pada ternak.

Dampaknya antara lain:

  • nutrisi berkurang
  • fermentasi terganggu
  • efisiensi pakan turun

Kalau efisiensi turun, kinerja ternak melemah dan biaya produksi naik.

Desain Grafis: Daffa Attarikh/ MulaMula.
Bukan Berhenti di Lambung

Masalah lain lebih mengkhawatirkan. Partikel plastik mini (di bawah 100 mikrometer) bisa menembus dinding usus. Begitu masuk jaringan tubuh, mereka berpotensi masuk ke darah atau organ.

Jana Seifert dari Universitas Hohenheim bilang, ini pertama kalinya mikroplastik terbukti ikut berinteraksi dengan mikrobioma pencernaan, bukan sekadar lewat dan keluar.

Baca juga: Mikroplastik Menyusup Lewat Sarapan, Makan Siang, dan Makan Malam

Pada sapi muda atau yang sedang stres, peluang partikel menembus organ lebih besar. Itu berarti risiko fragmentasi plastik berpindah ke rantai pangan juga ikut naik.

Cordt Zollfrank dari Universitas Teknik Munchen menyebut temuan ini sebagai sinyal keras. Solusi plastik bukan lagi “masalah lingkungan yang jauh di luar sana”. Mikroplastik sudah ada di sistem pangan, dan akhirnya bisa sampai ke manusia.

Dampaknya Buat Manusia

Kalau daging, susu, dan produk hewani bisa mengandung sisa plastik mikro, maka isu ini bukan sekadar soal ekosistem. Ini soal kesehatan publik.

Baca juga: Lahan Pertanian Simpan Mikroplastik 23 kali Lebih Banyak dari Laut

Para peneliti mendorong pembatasan plastik di pertanian, kontrol kemasan pakan, dan standar residu mikroplastik di pangan.

Karena pada akhirnya, ancaman terbesar bukan yang terlihat. Justru yang sangat kecil, tak terdeteksi, dan sudah masuk ke rantai makan kita. ***

apatkan informasi menarik lainnya dengan bergabung di WhatsApp Channel Mulamula.id dengan klik tautan ini.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *