Mulamula.id – Dalam situasi yang penuh tantangan akibat gangguan teknis pesawat antariksa Boeing Starliner, dua astronot NASA, Butch Wilmore dan Suni Williams, melakukan komunikasi istimewa menggunakan Radio HAM dengan siswa dari Banda Aceh, Agustus 2024.
Interaksi ini memberikan wawasan mendalam tentang kehidupan di luar angkasa dan bertujuan untuk menginspirasi minat dalam bidang STEM di kalangan generasi muda.
Berkomunikasi dengan Banda Aceh Saat Melintasi Indonesia
Menurut laman resmi NASA ,23 Agustus 2024, Komunikasi ini berlangsung saat Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) itu melintas di atas Indonesia.
Komunikasi tersebut telah memungkinkan siswa dari Banda Aceh mengajukan pertanyaan langsung kepada astronot mengenai penelitian dan pengalaman mereka di ruang angkasa.
Baca juga: Kisah Barry ‘Butch’ Wilmore yang Terjebak di Luar Angkasa
Williams menjelaskan berbagai aspek kehidupan luar angkasa, dari rutinitas sehari-hari hingga tantangan unik yang dihadapi di lingkungan mikrogravitasi.
Sayangnya, NASA tidak menyebutkan nama sekolah dari pelajar yang menjadi sasaran komunikasi dua astronot tersebut.
Namun, kegiatan ini merupakan bagian dari upaya untuk mendorong ketertarikan dan karir di bidang sains, teknologi, teknik, dan matematika (STEM).
Interaksi ini bertujuan memotivasi siswa untuk mengejar karir di bidang luar angkasa dan teknologi. Sekaligus memberikan pemahaman yang lebih baik tentang sains dan teknologi kepada komunitas sekolah.
Baca juga: Kisah Keteguhan Sunita Williams Terjebak di Luar Angkasa
Kegiatan ini juga menonjolkan peran penting komunikasi luar angkasa dalam menjembatani kesenjangan antara ilmuwan dan publik, khususnya generasi muda yang akan menjadi penerus dalam sains dan teknologi masa depan.
Terjebak di Ruang Angkasa
Seperti berita Mulamula sebelumnya, pesawat ruang angkasa Boeing Starliner mengalami serangkaian masalah teknis yang serius sejak peluncuran, 5 Juni 2024.
Baca juga: Dua Astronot Terancam Terjebak di Luar Angkasa Hingga 2025
Masalah ini, termasuk kebocoran helium dan kegagalan sistem pengendalian reaksi, menyebabkan misi pertama yang berawak ini tidak berjalan sesuai rencana.
Akibatnya, NASA harus mempertimbangkan opsi untuk mengembalikan Starliner ke Bumi tanpa awak. Sementara para astronot, Butch Wilmore dan Suni Williams, terpaksa tinggal lebih lama di Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS).
Dengan kemungkinan masa tinggal mereka bisa memanjang hingga 2025, dan penundaan peluncuran misi Crew-9 SpaceX, tantangan yang dihadapi NASA dan Boeing semakin kompleks.
Keputusan mendatang akan sangat menentukan bagaimana kedua organisasi ini menangani masalah teknis yang ada dan melanjutkan eksplorasi luar angkasa. ***