
Gen Z di Indonesia semakin tertarik dengan gerakan FIRE (Financial Independence, Retire Early). Foto: Ilustrasi/ Artem Podrez/ Pexels.
Gen Z di Indonesia semakin tertarik dengan konsep kebebasan finansial di usia muda melalui gerakan FIRE (Financial Independence, Retire Early).
Gerakan ini mengusung gagasan untuk mencapai kebebasan finansial sejak dini. Sehingga seseorang bisa pensiun lebih awal dan menikmati hidup tanpa harus bekerja konvensional seumur hidup.
Mengapa konsep ini menarik minat Gen Z?
Apa Itu Gerakan FIRE?
FIRE adalah konsep yang berfokus pada tabungan dan investasi agresif di usia muda. Tujuannya mencapai kebebasan finansial lebih cepat dari rata-rata usia pensiun, yang umumnya di akhir usia 50 atau 60-an.
Berdasarkan survei dari Investopedia, lebih dari 70% Gen Z di seluruh dunia telah menunjukkan ketertarikan pada gerakan ini.
Mereka menganggap bahwa mengelola keuangan secara mandiri adalah cara untuk mempersiapkan masa depan di tengah ketidakpastian ekonomi.
Di Indonesia, menurut laporan Katadata Insight Center pada 2023, 64% dari Gen Z mulai belajar berinvestasi di instrumen keuangan sejak usia 18 hingga 25 tahun.
Baca juga: Investasi Berbasis Nilai dan Pengalaman: Tren Keuangan Gen Z
Mereka lebih memilih investasi jangka panjang seperti saham dan reksa dana sebagai alat untuk mencapai kebebasan finansial di masa depan.
Ketidakpastian Ekonomi Mendorong Kesadaran Finansial
Alasan utama yang membuat FIRE begitu populer di kalangan Gen Z adalah ketidakpastian ekonomi global.
Data dari Bank Dunia menunjukkan bahwa pertumbuhan ekonomi di banyak negara, termasuk Indonesia, terpengaruh oleh fluktuasi global. Di antaranya dipicu oleh pandemi COVID-19, inflasi, hingga krisis energi.
Gen Z yang tumbuh di era ini, mulai merasa bahwa stabilitas keuangan tidak bisa dicapai hanya dengan mengandalkan pekerjaan konvensional atau sistem pensiun yang ada.
Menurut survei dari Deloitte Global Millennial and Gen Z Survey 2023, sebanyak 65% dari Gen Z di Indonesia menyatakan kekhawatiran tentang kestabilan ekonomi jangka panjang.
Mereka merasa perlu “mengambil kendali” atas keuangan mereka melalui tabungan agresif dan investasi cerdas. Targetnya agar tidak terlalu bergantung pada pekerjaan tetap di masa mendatang.
Gaya Hidup Minimalis dan Side Hustle
Selain motivasi finansial, Gen Z juga semakin tertarik dengan gaya hidup minimalis yang sejalan dengan gerakan FIRE.
Penelitian dari McKinsey & Company pada 2022 mencatat bahwa 45% dari Gen Z di Asia Tenggara, termasuk Indonesia, mengutamakan pengalaman hidup daripada memiliki barang-barang mewah.
Mereka lebih memilih pengeluaran yang minim, fokus pada hal-hal yang esensial, dan menabung lebih banyak untuk masa depan.
Baca juga: Minimalisme & Keberlanjutan: Cara Gen Z Hidup Lebih Hijau
Selain itu, side hustle atau pekerjaan sampingan menjadi semakin umum di kalangan Gen Z.
Menurut laporan Tokopedia Insight 2023, ada peningkatan signifikan dalam jumlah Gen Z yang menjalankan bisnis online atau freelancing sebagai sumber pendapatan tambahan.
Baca juga: Mengelola Keuangan Ala Freelancer: Tetap Bebas, Tetap Cuan
Pendapatan dari side hustle ini sering kali mereka alokasikan untuk tabungan dan investasi, sebagai bagian dari strategi menuju kebebasan finansial.
Biaya Hidup dan Disiplin
Meskipun tren FIRE terlihat menjanjikan, ada tantangan nyata yang harus dihadapi oleh Gen Z di Indonesia.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat bahwa inflasi di Indonesia meningkat hingga 5,5% pada 2023, yang berdampak pada naiknya harga kebutuhan pokok dan properti.
Hal ini tentu menjadi penghalang bagi mereka yang ingin menyisihkan penghasilan lebih banyak untuk investasi.
Selain itu, menjalani gaya hidup FIRE membutuhkan disiplin yang tinggi. Berdasarkan penelitian dari Harvard Business Review, sebagian besar individu yang berusaha mencapai FIRE harus mengorbankan kepuasan jangka pendek untuk mencapai tujuan jangka panjang.
Menahan keinginan untuk membeli barang-barang baru atau berlibur menjadi tantangan tersendiri.
Realistis atau Hanya Ambisi?
Gerakan FIRE tampaknya menjadi tren yang layak diperjuangkan oleh Gen Z di Indonesia. Menurut survei dari Mandiri Institute, lebih dari 60% Gen Z yang mengikuti FIRE percaya bahwa mereka dapat mencapai kebebasan finansial di usia 40-an.
Namun, apakah ini benar-benar realistis? Meskipun banyak yang optimis, ada faktor eksternal seperti biaya hidup yang terus naik dan dinamika ekonomi global yang tak dapat diprediksi.
Baca juga: ‘Loud Budgeting’, Tren Keuangan Terbaru Gen Z
Dengan disiplin finansial yang kuat, strategi investasi yang tepat, dan kombinasi dari berbagai sumber pendapatan, mencapai kebebasan finansial bisa saja menjadi kenyataan bagi sebagian Gen Z.
Namun, bagi banyak lainnya, FIRE mungkin tetap menjadi ambisi yang sulit dicapai tanpa perencanaan yang matang. ***
Dapatkan informasi menarik lainnya dengan bergabung di WhatsApp Channel Mulamula.id dengan klik tautan ini.