
SARAH Gillis, seorang insinyur dan astronot SpaceX, mencetak rekor sebagai orang pertama yang memainkan biola di luar angkasa. Ia membukukan sejarah baru dunia itu pada Jumat, 13 September 2024,.
Di tengah kehampaan kosmos, Gillis membawakan “Rey’s Theme” dari film Star Wars: The Force Awakens karya komposer legendaris, John Williams.
Momen magis ini bukan hanya sekedar pertunjukan musik, tetapi juga simbol kekuatan teknologi dan manusia dalam menjelajah ke tempat yang tak pernah terbayangkan sebelumnya.
Musik di Luar Angkasa, Sebuah Terobosan Teknologi
Pertunjukan biola di luar angkasa ini merupakan bagian dari misi ambisius SpaceX, Polaris Dawn. Misi ini tidak hanya bertujuan mengeksplorasi batas-batas luar angkasa. Tetapi, juga mendemonstrasikan kemampuan jaringan satelit Starlink dalam mengirimkan video resolusi tinggi dari luar angkasa ke Bumi.
Gillis tidak tampil sendirian; penampilannya diiringi oleh orkestra dari seluruh dunia, memberikan nuansa sinergi global pada momen luar biasa ini.
Berdasarkan laporan dari SpaceX, pertunjukan ini adalah salah satu dari 40 eksperimen yang dilakukan dalam misi tersebut.
Baca juga: Astronot NASA yang Terjebak di Ruang Angkasa Berbagi Cerita dengan Pelajar Aceh
Penggunaan Starlink menunjukkan betapa maju teknologi komunikasi saat ini, di mana bahkan pertunjukan musik di luar angkasa bisa dinikmati dalam kualitas tinggi di Bumi.
Sarah Gillis, Lebih dari Sekadar Astronot
Sarah Gillis bukan hanya seorang astronot, ia juga insinyur yang bekerja langsung dengan SpaceX. Keahliannya dalam bidang teknologi luar angkasa menjadikannya salah satu dari empat kru misi Polaris Dawn.
Misi ini melibatkan spacewalk bersejarah, di mana para astronot melangkah keluar dari pesawat ruang angkasa Dragon dan menantang kehampaan antariksa.
Gillis berhasil melakukan serangkaian tes pada pakaian luar angkasa generasi baru SpaceX, sambil menyelesaikan berbagai tugas penting selama spacewalk.
Baca juga: Kisah Barry ‘Butch’ Wilmore yang Terjebak di Luar Angkasa
Menurut laporan dari NASA, misi ini bukan hanya pencapaian pribadi bagi Sarah, tetapi juga kemajuan penting dalam eksplorasi antariksa komersial.
Bill Nelson, kepala NASA, menyebutnya sebagai “lompatan besar ke depan” bagi industri luar angkasa.
Misi yang Membuka Jalan bagi Masa Depan
Misi Polaris Dawn bukan sekadar eksplorasi ruang angkasa. Dengan mencapai ketinggian puncak 1.400 kilometer, misi ini mencatatkan jarak terjauh manusia dari Bumi sejak program Apollo.
Kegiatan yang mereka lakukan selama misi juga mencakup penelitian ilmiah tentang dampak jangka panjang perjalanan luar angkasa terhadap kesehatan manusia.
Salah satu eksperimen unik melibatkan penggunaan kamera endoskopi untuk mempelajari kondisi saluran pernapasan astronot selama di luar angkasa.
Baca juga: Kisah Keteguhan Sunita Williams Terjebak di Luar Angkasa
Dalam wawancara dengan SpaceX Insider, Sarah menyebut bahwa misi ini memberikan perspektif baru tentang pentingnya kesehatan dalam misi panjang luar angkasa, sebuah langkah penting bagi upaya masa depan menuju Mars.
Antara Seni dan Teknologi
Sarah Gillis berhasil mencatatkan sejarah tidak hanya sebagai insinyur cerdas dan astronot berbakat, tetapi juga sebagai musisi yang membawa seni ke luar angkasa.
Kombinasi musik dan teknologi dalam misi ini memberikan pesan kuat tentang potensi manusia di masa depan.
Dengan adanya misi seperti Polaris Dawn, jalan menuju eksplorasi luar angkasa lebih lanjut, bahkan kolonisasi Mars, semakin terbuka.
Dalam kata-kata Sarah sendiri, “Ketika Anda bermain musik di luar angkasa, Anda tidak hanya mendengar nada, tetapi juga keheningan yang membuat segalanya terasa lebih berarti.” ***
Dapatkan informasi menarik lainnya dengan bergabung di WhatsApp Channel Mulamula.id dengan klik tautan ini.