![](https://mulamula.id/wp-content/uploads/2024/10/pexels-idinarisk-3008740-1-743x1024.jpg)
GLOBALISASI telah membawa perubahan signifikan dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk kuliner. Di Indonesia, masuknya berbagai masakan internasional telah menciptakan variasi baru dalam dunia kuliner. Tetapi, juga memunculkan tantangan untuk menjaga identitas kuliner lokal.
Perubahan ini mengajak kita untuk merenungkan bagaimana globalisasi memengaruhi cita rasa dan tradisi masakan Indonesia.
Munculnya Fusion Food
Salah satu dampak paling terlihat dari globalisasi adalah munculnya fusion food. Banyak restoran di Indonesia kini menyajikan makanan yang menggabungkan cita rasa lokal dengan teknik memasak dan bahan dari negara lain.
Contohnya, sushi yang terinspirasi oleh masakan Jepang sering kali menggunakan bahan lokal seperti ikan segar dari Indonesia. Mengutip dari Indonesian Culinary Federation, fenomena ini menarik perhatian banyak konsumen muda yang mencari pengalaman kuliner baru.
Tantangan bagi Masakan Tradisional
Namun, dengan meningkatnya popularitas masakan internasional, masakan tradisional Indonesia mulai terpinggirkan. Berdasarkan data dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, lebih dari 60% generasi muda lebih memilih makanan cepat saji dan masakan luar negeri.
Baca juga: Menghidupkan Lagi Cita Rasa Hidangan Tradisional yang Hilang
Hal ini menimbulkan kekhawatiran bahwa warisan kuliner lokal akan hilang jika tidak ada upaya untuk melestarikannya.
Upaya Melestarikan Kuliner Lokal
Untuk menghadapi tantangan ini, beberapa chef dan komunitas mulai melakukan upaya pelestarian. Mereka mengadakan festival kuliner, kelas memasak, dan promosi makanan tradisional melalui media sosial. Misalnya, festival Taste of Indonesia yang diadakan di berbagai kota besar mengundang perhatian publik terhadap masakan daerah yang terabaikan.
Menurut Asosiasi Pengusaha Restoran Indonesia (APRI), acara-acara seperti ini berkontribusi dalam meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya mempertahankan kuliner lokal.
Mengadaptasi dan Berinovasi
Di tengah arus globalisasi, kuliner lokal juga perlu beradaptasi. Beberapa restoran mulai mengembangkan menu yang mengedepankan bahan-bahan lokal namun disajikan dengan cara modern.
Baca juga: Peran Media Sosial Memperkenalkan Kuliner ke Generasi Baru
Chef Arnold Poernomo, misalnya, terkenal dengan kreasinya yang menggabungkan masakan Indonesia dengan presentasi yang menarik dan inovatif. Hal ini membantu menarik minat generasi muda dan memperkenalkan kembali keunikan cita rasa lokal.
Menciptakan Harmoni
Globalisasi memang membawa tantangan bagi kuliner lokal Indonesia, tetapi juga membuka peluang untuk inovasi dan kreativitas. Dengan upaya kolaboratif antara chef, komunitas, dan pemerintah, kita dapat menciptakan harmoni antara masakan tradisional dan modern.
Ini akan memastikan bahwa kuliner Indonesia tidak hanya bertahan tetapi juga berkembang di tengah perubahan zaman. ***
Dapatkan informasi menarik lainnya dengan bergabung di WhatsApp Channel Mulamula.id dengan klik tautan ini.