BANDA ACEH, mulamula.id – BNPB menyebut pemulihan Aceh pasca banjir bandang dan longsor diperkirakan membutuhkan Rp 25,41 triliun. Angka tersebut disampaikan Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto dalam rapat terbatas bersama Presiden Prabowo Subianto dan kementerian/lembaga terkait penanganan bencana Sumatra, di Banda Aceh.
Menurut BNPB, perhitungan berasal dari Kementerian Pekerjaan Umum untuk mengembalikan Aceh ke kondisi sebelum bencana.
37 Ribu Rumah Rusak, Kerugian Infrastruktur Luas
Hingga Senin (8/12) pagi, menurut data lansiran BNPB di laman resminya, tercatat 138,5 ribu rumah warga Aceh rusak. Kerusakan terbagi dalam kategori ringan, sedang, dan berat, termasuk rumah yang hilang tersapu banjir.
Baca juga: Prabowo Setujui Rp 60 Juta per Rumah untuk Korban Banjir Sumatra
Selain permukiman, kerusakan juga menimpa:
- jembatan
- jalan
- sekolah dan tempat ibadah
- pondok pesantren
- rumah sakit dan puskesmas
Pemerintah juga menghitung dampak pada sektor pertanian, mulai dari lahan pangan, ternak, sawah, kebun, tambak hingga perkantoran yang terdampak.
BNPB menegaskan data ini masih bergerak mengikuti perkembangan proses penanganan di lapangan.
Komunikasi Mulai Pulih, Starlink Jadi Penopang Darurat
Suharyanto melaporkan bahwa akses komunikasi warga Aceh sudah kembali tersedia setelah pemasangan alat komunikasi di sejumlah titik bencana.
Baca juga: KSAD Pimpin Satgas Percepatan Perbaikan Jembatan Aceh
Jaringan di 15 dari 18 kabupaten/kota mulai pulih. Namun lima daerah masih bergantung pada internet berbasis jaringan Starlink, yakni:
- Aceh Tengah
- Bener Meriah
- Aceh Tenggara
- Gayo Lues
- Aceh Tamiang
BNPB memastikan jaringan komunikasi terus dinormalkan agar warga dapat menjangkau layanan dan keluarga. ***
Reporter: Muhammad Ali
Dapatkan informasi menarik lainnya dengan bergabung di WhatsApp Channel Mulamula.id dengan klik tautan ini.