ADB Kucurkan Rp 7,6 T untuk Percepat Transisi Energi Indonesia

Turbin angin sebagai salah satu simbol transisi energi bersih, berperan penting dalam upaya Indonesia mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil dan mencapai target nol emisi pada 2050. Foto: Ilustrasi/ Kervin Edward Lara/ Pexels.

JAKARTA, Mulamula.id – Indonesia menerima suntikan dana segar dari Asian Development Bank (ADB) sebesar US$ 500 juta atau sekitar Rp 7,6 triliun (kurs Rp 15.200) untuk mempercepat transisi energi menuju sumber yang lebih bersih dan berkelanjutan.

Pinjaman berbasis kebijakan ini bertujuan mendukung langkah-langkah kebijakan nasional dalam mewujudkan target emisi nol bersih dari sektor pembangkit listrik pada 2050.

Mendukung Perubahan Kebijakan

Direktur ADB untuk Indonesia, Jiro Tominaga, menjelaskan bahwa program ini bertujuan memperkuat kebijakan dasar dan kolaboratif di Indonesia.

Baca juga: Indonesia, Raksasa Panas Bumi Dunia yang Belum Terbangun

Langkah ini penting untuk mengidentifikasi tantangan sektor energi yang kompleks dan mempercepat peralihan menuju energi bersih. “Indonesia berada di titik krusial dalam perjalanan transisi energinya,” kata Jiro, Jumat (20/9/2024).

Meskipun kapasitas pembangkit listrik meningkat pesat, Indonesia masih bergantung pada energi fosil seperti batu bara, gas, dan diesel.

Baca juga: Teknologi Dunia Menuntut Listrik Hijau dari Indonesia

Pinjaman dari ADB ini diharapkan dapat membangun kerangka kebijakan yang kuat, memperkuat tata kelola sektor energi, dan memastikan proses transisi yang adil serta inklusif.

Langkah Strategis Menuju Energi Terbarukan

Salah satu inisiatif utama adalah pengembangan Comprehensive Investment and Policy Plan (CIPP), yang akan mengidentifikasi peluang dan kebutuhan investasi untuk mempercepat transisi energi yang berkeadilan.

Langkah lain yang akan diambil termasuk penyempurnaan regulasi untuk meningkatkan kapasitas energi terbarukan dan memperkuat tata kelola di Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di sektor energi.

Baca juga: Dilema Harga, Hambatan Transisi Energi Hijau di Negara Berkembang

Selain itu, program ini juga akan mendorong kesetaraan gender dan meningkatkan kapasitas kelembagaan di sektor energi. Hal ini untuk memastikan bahwa transisi ini inklusif dan melibatkan berbagai lapisan masyarakat.

Kerjasama Global untuk Transisi Energi Indonesia

Selain ADB, program ini juga mendapat dukungan mitra internasional seperti Lembaga Pembangunan Prancis (AFD) dan Kerja Sama Pembangunan Jerman melalui KfW.

Dukungan ini mencakup pembiayaan untuk regulasi transisi energi, pengembangan infrastruktur, dan bantuan teknis.

Baca juga: Jalan Panjang Indonesia Menuju Energi Hijau

Dengan komitmen ADB yang kuat untuk kawasan Asia dan Pasifik yang inklusif dan berkelanjutan, langkah ini menjadi bagian penting dalam upaya global mengurangi ketergantungan pada energi fosil dan mendorong penggunaan energi terbarukan.

Menuju Masa Depan Lebih Hijau

Didirikan pada 1966, ADB berfokus pada pembangunan yang inklusif dan berkelanjutan, dengan anggota yang tersebar di seluruh Asia dan Pasifik.

Dukungan kepada Indonesia ini merupakan bagian dari visi jangka panjang untuk menciptakan kawasan yang lebih tangguh dan sejahtera, dengan energi bersih sebagai fondasi utamanya. ***

Dapatkan informasi menarik lainnya dengan bergabung di WhatsApp Channel Mulamula.id dengan klik tautan ini.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *