
Mikhail Nilov/ Pexels.
BIKIN aplikasi web tanpa menulis satu baris kode? Dulu terdengar mustahil. Kini, OpenAI membuktikan itu nyata lewat GPT-5, model AI terbaru yang bisa menerjemahkan perintah teks sederhana menjadi aplikasi siap pakai.
Peluncuran GPT-5 bukan sekadar pembaruan teknologi. Ini adalah lompatan besar yang berpotensi mengguncang industri perangkat lunak, mengubah peran pengembang, dan membuka peluang kreatif bagi siapa saja.
Dari Kalimat ke Aplikasi Jadi
Teknologi yang disebut vibe coding ini memungkinkan pengguna membangun aplikasi hanya dengan instruksi teks. Dalam demo publik, peneliti OpenAI menunjukkan perintah sederhana seperti “Buat aplikasi belajar bahasa Prancis dengan kartu flash, kuis, dan game ular bertema Prancis”. Dan dalam hitungan menit, GPT-5 menghasilkan ratusan baris kode lengkap beserta antarmuka estetis yang langsung bisa dijalankan.
Baca juga: Boom AI di Indonesia, Banyak Pengguna Minim Pencipta
Keunggulan GPT-5 tak berhenti di situ. Model ini mencatat skor 74,9% pada SWE-bench Verified, tolok ukur yang menguji kemampuan menyelesaikan tugas rekayasa perangkat lunak nyata, sekaligus lebih efisien dibanding pendahulunya: penggunaan token 22% lebih sedikit dan panggilan alat 45% lebih hemat.
Mengubah Peta Industri
Bagi pengembang, GPT-5 adalah pisau bermata dua. Tugas rutin seperti penulisan kode dasar bisa diotomatisasi, sehingga peran pengembang bergeser ke desain arsitektur, integrasi sistem, keamanan, dan inovasi produk.
Baca juga: Waspada, Percakapan ChatGPT Bisa Jadi Alat Bukti Hukum
Bagi perusahaan, ini berarti siklus pengembangan produk bisa dipangkas dari hitungan bulan menjadi hari, bahkan jam. Kecepatan ini akan memaksa perusahaan perangkat lunak beradaptasi, karena keunggulan kompetitif bisa hilang dalam waktu singkat jika lambat bereaksi.

Di sisi lain, bagi non-pengembang, GPT-5 menghapus hambatan teknis. Kreator konten, pendidik, atau pelaku UMKM kini bisa membangun solusi digital tanpa tim teknis besar.
Fleksibel untuk Semua Pengguna
GPT-5 hadir dalam tiga varian lewat API: GPT-5, GPT-5 Mini, dan GPT-5 Nano. Pilihan ini memungkinkan penyesuaian berdasarkan kebutuhan latensi dan biaya. Fitur tambahan seperti kontrol verbosity dan custom tools membuatnya lebih mudah digunakan untuk proyek kompleks, termasuk pembuatan kode ratusan baris tanpa format rumit.
Baca juga: AI Bakal Geser Programmer? Meta Sudah Hitung Mundur
Kapasitas “agentic” GPT-5, kemampuan menjalankan alur kerja multi-langkah, membuatnya mampu merencanakan, menulis, menguji, dan memperbaiki aplikasi secara otomatis. Dalam uji coba, GPT-5 membangun situs web restoran lengkap hanya dalam waktu tiga menit.
Masa Depan yang Lebih Terbuka
Mulai 8 Agustus 2025, GPT-5 dan GPT-5 Mini dapat diakses pengguna gratis ChatGPT. Pengguna Plus mendapatkan kuota lebih besar, sementara pelanggan Pro menikmati GPT-5 Pro dengan akses tak terbatas.
Baca juga: OpenAI Raih Pendanaan Raksasa, Siap Kuasai Era AI Superkomputasi
Seperti kamera digital yang mengubah siapa saja menjadi fotografer, GPT-5 berpotensi menjadikan siapa saja pembuat perangkat lunak. Dunia coding manual mungkin belum sepenuhnya berakhir, tetapi peta kekuatan industri teknologi jelas sedang berubah. ***
Dapatkan informasi menarik lainnya dengan bergabung di WhatsApp Channel Mulamula.id dengan klik tautan ini.