
JAKARTA, mulamula.id – Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung mengungkap temuan mengejutkan soal lambatnya birokrasi perizinan di Ibu Kota. Ia menyebut, ada proses pengurusan Koefisien Lantai Bangunan (KLB) sebuah gedung yang berlangsung selama 12 tahun tanpa kejelasan.
Temuan itu disampaikan Pram saat membuka Workshop Implementasi Artificial Intelligence (AI) di Balai Kota Jakarta, Kamis (24/7). Dalam sambutannya, ia mencontohkan kasus Wisma Nusantara dan Hotel Pullman yang berlokasi di kawasan strategis MH Thamrin, Jakarta Pusat.
“Pemiliknya teman saya. Dia cerita sudah 12 tahun mengurus KLB dan belum selesai juga,” kata Pramono.
Ia mengaku terkejut mendengar lamanya proses izin itu. “Waktu itu saya langsung bilang, mau saya bantu? Enam hari selesai. Atau paling lama dua minggu, asalkan appraisal-nya bareng dan transparan,” ujarnya.
Baca juga: Boom AI di Indonesia, Banyak Pengguna Minim Pencipta
Menurut Pram, solusi cepat bisa ditempuh jika sistem diperbaiki dan didukung teknologi yang tepat. Dengan pendekatan kolaboratif dan transparan, perizinan yang mandek bertahun-tahun bisa rampung dalam hitungan hari. “Akhirnya, selesai dalam waktu kurang dari dua minggu. Angkanya jelas, dibayar, dan sah,” kata Pramono.
Era AI, Birokrasi Tak Boleh Lambat
Pramono menilai lambannya birokrasi seperti itu tak bisa lagi ditoleransi, apalagi di era digital dan kecerdasan buatan. Ia bahkan memberi target baru, perizinan diselesaikan dalam waktu maksimal 18 hari. Tapi, nyatanya, stafnya bisa menyelesaikannya hanya dalam 15 hari, berkat dukungan AI.
“Salah satu yang membantu percepatannya adalah artificial intelligence. Banyak pekerjaan birokrasi itu polanya berulang, dan bisa dibaca cepat oleh sistem,” jelasnya.
Baca juga: AI Bakal Geser Programmer? Meta Sudah Hitung Mundur
Pram menegaskan, AI bukan sekadar tren teknologi, tapi menjadi bagian penting dari reformasi tata kelola pemerintahan. Ia ingin penggunaan AI diperluas, termasuk untuk layanan seperti KTP, KJP, KJMU, paspor, dan seluruh jenis perizinan.
“Kalau mau maju, ya harus buka diri terhadap perubahan zaman. AI ini masa depan pemerintahan,” tegasnya.
Dengan langkah ini, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta di bawah kepemimpinannya berupaya menjadikan digitalisasi dan AI sebagai fondasi baru dalam pelayanan publik. ***
Dapatkan informasi menarik lainnya dengan bergabung di WhatsApp Channel Mulamula.id dengan klik tautan ini.