AI Telkom Siap Isi Ruang Kosong di BUMN

Gedung Wisma Danantara Indonesia di Jakarta, pusat koordinasi lebih dari seribu perusahaan BUMN yang kini jadi proyek percontohan adopsi AI Telkom. Foto: Dok. Setneg.

Telkom dorong adopsi BigBox AI di lebih dari seribu perusahaan Danantara, tingkatkan produktivitas tanpa menghilangkan peran karyawan.

JAKARTA, mulamula.id PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk terus mempercepat langkah transformasi digital melalui pengembangan kecerdasan buatan (AI). Perusahaan pelat merah ini menargetkan seluruh BUMN di bawah naungan Danantara dapat mengadopsi teknologi AI lewat platform BigBox AI.

Menurut Direktur IT Digital Telkom, Faizal Rochmad Djoemadi, kehadiran AI bukan untuk menggantikan manusia, melainkan mengisi ruang kosong yang ditinggalkan karyawan tetap, terutama saat memasuki masa pensiun.

“Kalau ada 100 orang pensiun, biasanya hanya diganti 15–20 persen. Sisanya tidak diganti, tetapi diisi AI. Jadi, bukan mengurangi karyawan, melainkan mengisi ruang kosong,” jelas Faizal dalam sesi media update di Jakarta, Kamis (14/8).

Representasi “Indonesia Kecil”

Faizal menambahkan, saat ini terdapat hampir 1.046 perusahaan di bawah Danantara. Jumlah tersebut, menurutnya, dapat merepresentasikan skala “Indonesia kecil” yang cocok untuk menjadi proyek percontohan transformasi AI.

Baca juga: OpenAI ‘Putar Arah’, GPT-4o Kembali Setelah GPT-5 Dikeluhkan Kaku

Telkom menyiapkan penerapan teknologi ini pada 12 sektor vertikal dan satu sektor horizontal. Meski belum memerinci sektor prioritas, Faizal menyebut integrasi AI akan menjadi katalis peningkatan produktivitas di seluruh lini.

“AI itu keniscayaan. Perusahaan yang menggunakannya akan lebih produktif. AI posisinya sebagai copilot, sementara pilotnya tetap manusia,” ujar Faizal.

Telkom sudah mengembangkan lebih dari 50 solusi AI dan machine learning dengan total interaksi mencapai 300 ribu kali. Selama tujuh tahun terakhir, teknologi ini telah menyumbang pendapatan hampir Rp1 triliun.

Solusi AI Telkom digunakan secara luas:

  • 38% di kementerian dan lembaga,
  • 32% di pemerintah daerah,
  • 20% di BUMN dan sektor swasta,
  • 10% di rumah sakit, sekolah, dan institusi lainnya.

Salah satu implementasi yang menonjol adalah chatbot berbasis Large Language Models (LLM) dan Natural Language Processing (NLP). Awalnya dipakai untuk layanan pelanggan Telkom, chatbot ini kini dipakai berbagai instansi pemerintahan dan perusahaan.

Baca juga: Bandara Dubai Tes X-Ray Tanpa Bongkar Tas

Selain itu, Telkom juga menghadirkan Legal Analytics, teknologi berbasis machine learning yang mampu menganalisis dokumen hukum, mengidentifikasi pola, hingga memberi prediksi untuk mendukung pengambilan kebijakan berbasis data.

AI Jadi Mitra SDM

Faizal menegaskan, transformasi digital di BUMN lewat AI harus dilihat sebagai peluang, bukan ancaman. Karyawan yang mampu memanfaatkan AI akan lebih unggul dibandingkan mereka yang menolak beradaptasi.

Baca juga: Boom AI di Indonesia, Banyak Pengguna Minim Pencipta

“Pilot yang tidak menggunakan copilot tidak akan lebih produktif dibanding pilot yang menggunakan copilot,” tegasnya.

Dengan strategi ini, Telkom menempatkan AI sebagai mitra kerja manusia sekaligus pengisi kekosongan tenaga kerja, sehingga transformasi digital dapat berlangsung tanpa mengorbankan lapangan pekerjaan. ***

Dapatkan informasi menarik lainnya dengan bergabung di WhatsApp Channel Mulamula.id dengan klik tautan ini.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *