
BANDA ACEH, mulamula.id – Antrean panjang di SPBU kembali mewarnai Banda Aceh dan sejumlah kota lain di provinsi itu. Dari sepeda motor hingga jeriken yang disusun berbaris, warga bertahan berjam-jam demi memperoleh bahan bakar, di saat sebagian wilayah masih bergulat dengan dampak banjir.
Kebutuhan BBM meningkat di tengah masa krisis. Evakuasi, logistik bantuan, kendaraan operasional, hingga kebutuhan rumah tangga sangat bergantung pada energi. Namun antrean mengular bukan karena stok BBM yang kosong.
Posko Tanggap Darurat Aceh menyatakan, pasokan BBM aman. Hambatan muncul akibat listrik PLN yang tidak stabil. Pemadaman bergilir membuat SPBU tidak dapat mengisi dan melayani dalam volume besar, sementara penggunaan genset tidak mampu menopang operasional penuh.
Baca juga: Akses Medan-Aceh Tamiang Mulai Terbuka, Harapan Warga Mengalir Lagi
“Secara stok tidak ada masalah. Kendala terjadi karena suplai listrik tidak konstan,” sebut otoritas bencana, Rabu (3/12/2025).
Pemerintah mengimbau warga tenang dan tidak melakukan pembelian panik.
DPRA dan Pertamina Diminta Bicara Terbuka
Anggota DPRA dari dapil Banda Aceh–Aceh Besar, Hasballah alias Cut Apa, memastikan bahwa pasokan BBM untuk kawasan Banda Aceh dan sekitarnya aman berdasarkan konfirmasinya dengan Pertamina.
“Pertamina menjamin tidak akan terjadi kelangkaan. Stok aman dan distribusi berjalan,” tegasnya.
Ia meminta Pertamina tampil menyampaikan pernyataan publik agar keresahan warga mereda dan antrean kembali normal. Cut Apa juga menekankan perlunya SPBU menambah opsi operasional melalui genset serta tetap memberi ruang pedagang eceran agar distribusi menjangkau lapisan bawah.

Ia juga mengingatkan pedagang kecil tidak menaikkan harga di luar batas normal demi menjaga akses energi bagi masyarakat.
“Sinergi pemerintah daerah, Pertamina, pengelola SPBU, dan pedagang eceran menjadi kunci agar masyarakat tidak dirugikan,” ujarnya.
Antrean Sampai Bundaran Kota, Warga Diminta Tak Timbun
Di Kabupaten Aceh Singkil, antrean kendaraan Selasa (2/12) bahkan memanjang hingga bundaran Bank Aceh. Pengendara mengaku sudah menunggu lebih dari satu jam tanpa kepastian giliran.
Sekretaris Dinas Perdagangan setempat, Safrijal, mengingatkan pedagang eceran untuk tidak menimbun BBM dan segera menjualnya kepada masyarakat.
“Kami ingatkan jangan simpan BBM. Informasi yang kami terima stok cukup,” ujarnya.
Baca juga: Banjir Aceh: Bantuan Mengalir, tetapi Jalan ke Desa-desa Masih Putus
Langkah itu dimaksudkan untuk mencegah antrean makin parah, sekaligus memastikan distribusi tidak terhambat akibat penahanan stok.
Foto Lapangan: Jeriken Jadi Nomor Antrean, Helm Tetap Terpasang
Pantauan di Banda Aceh menunjukkan antrean tidak hanya panjang, tetapi juga penuh kecemasan. Warga berdiri di bawah terik matahari, sebagian duduk di samping jeriken yang dipakai sebagai nomor urut. Helm tetap dipakai, seakan siap bergerak kapan pun giliran tiba.
Baca juga: Sumatra Membutuhkan Empati Kita
Suasana ini menggambarkan satu hal: Aceh tidak krisis BBM, tetapi sedang diuji oleh krisis kepercayaan dan gangguan listrik. Jika suplai energi kembali stabil dan komunikasi pemerintah jelas, antrean besar kemungkinan ikut reda. ***
Dapatkan informasi menarik lainnya dengan bergabung di WhatsApp Channel Mulamula.id dengan klik tautan ini.