Bakoel Koffie, Warung Kopi Tertua di Indonesia

Bakoel Koffie, warung kopi tertua di Indonesia, yang menyajikan cita rasa otentik dan sejarah panjang. Foto: Instagram/ @bakoelkoffie.

DI TENGAH hiruk-pikuk modernisasi dan perkembangan zaman, ada tempat-tempat yang tetap bertahan, menyimpan cerita panjang dari masa lalu.

Salah satu tempat tersebut adalah Bakoel Koffie, sebuah warung kopi legendaris yang telah menjadi saksi bisu dari perubahan Jakarta selama lebih dari satu abad.

Dengan sejarah yang bermula sejak tahun 1878, Bakoel Koffie tidak hanya menawarkan secangkir kopi. Tetapi, juga perjalanan menelusuri akar budaya dan warisan Indonesia.

Awal Mula: Dari Tek Sun Ho ke Bakoel Koffie

Kisah Bakoel Koffie berawal pada akhir abad ke-19 ketika seorang pedagang kopi Tionghoa bernama Tek Sun Ho mendirikan sebuah toko kecil di kawasan Glodok, Batavia (sekarang Jakarta).

Pada tahun 1878, Tek Sun Ho mulai menjual biji kopi mentah dan sangrai dari berbagai daerah di Nusantara.

Pada masa itu, kopi telah menjadi komoditas yang sangat berharga, dan usaha Tek Sun Ho dengan cepat dikenal luas karena kualitas biji kopi yang ditawarkannya.

Baca juga: Kunstkring Paleis: Dari Gedung Bersejarah ke Restoran Terpandang

Nama “Tek Sun Ho” menjadi simbol dari kualitas dan kepercayaan, menarik pelanggan dari berbagai kalangan.

Kopi jualan Tek Sun Ho berasal dari perkebunan di seluruh Indonesia. Termasuk Jawa, Sumatra, dan Sulawesi, yang terkenal dengan cita rasa yang khas dan berkualitas tinggi.

Bakoel Koffie berawal dari akhir abad ke-19 sebagai warung kopi legendaris di Jakarta, menyajikan kopi dengan cita rasa otentik dan sejarah yang kaya. Foto: Instagram/ @ink.grid.
Perjalanan Generasi Kedua: Memperluas Sayap

Pada tahun 1930-an, generasi kedua dari keluarga Tek Sun Ho mengambil alih bisnis keluarga ini. Mereka tidak hanya mempertahankan kualitas kopi. Tetapi, juga memperluas jangkauan distribusinya. Bahkan hingga ke luar negeri.

Ini adalah masa di mana kopi Indonesia mulai dikenal di pasar internasional. Dan Tek Sun Ho berperan penting dalam membawa nama kopi Nusantara ke dunia.

Seiring waktu, toko kopi di Jalan Cikini Raya Nomor 25, Cikini, Jakarta Pusat, ini mengalami modernisasi dan perubahan nama menjadi Bakoel Koffie. Sebuah nama yang mencerminkan upaya untuk merangkul masyarakat luas sambil tetap menghormati akar tradisinya.

Interior Bakoel Koffie dirancang dengan sentuhan klasik, menampilkan perabotan antik dan foto-foto bersejarah yang membawa pengunjung merasakan nuansa masa lalu yang elegan. Foto: Instragram/ @writters_cafe.

“Bakoel,” yang berarti “keranjang” dalam bahasa Indonesia, melambangkan cara tradisional dalam menyimpan dan mengangkut biji kopi. Sebuah simbol yang mengingatkan kita pada masa lalu yang kaya akan sejarah dan budaya.

Bakoel Koffie di Era Modern: Memadukan Tradisi dan Modernitas

Bakoel Koffie tidak hanya bertahan dari masa ke masa. Tetapi, juga berkembang menjadi ikon warung kopi yang memadukan tradisi dengan modernitas.

Kafe ini tidak hanya menawarkan kopi dengan rasa otentik yang telah diwariskan selama lebih dari satu abad. Tetapi, juga menciptakan suasana yang mengajak para pengunjung untuk merasakan atmosfer masa lalu.

Interior Bakoel Koffie dirancang dengan sentuhan klasik. Mengingatkan kita pada era kolonial, dengan perabotan antik dan foto-foto tua yang menggambarkan sejarah panjangnya.

Setiap sudut kafe ini menceritakan kisah bagaimana kopi, yang dahulu hanya dinikmati oleh kalangan elit, kini menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari masyarakat Indonesia.

Baca juga: Plataran Menteng, Oasis Kuliner Bersejarah Jakarta

Selain mempertahankan warisan kopi, Bakoel Koffie juga berperan dalam memperkenalkan kopi Indonesia ke generasi muda dan wisatawan internasional.

Melalui berbagai inovasi, seperti menu kopi yang beragam dan acara budaya, Bakoel Koffie terus menarik perhatian pecinta kopi dari berbagai kalangan.

Salah satu sudut Bakoel Koffie dengan perabotan kuno yang seakan mengantar Anda kembali ke masa silam. Foto: Instagram/ @kyunji.
Lebih dari Sekadar Kopi: Warisan Budaya yang Hidup

Bakoel Koffie bukan sekadar tempat untuk menikmati secangkir kopi. Lebih dari itu, ia adalah simbol dari sebuah perjalanan panjang. Perjalanan di mana tradisi dan budaya kopi Indonesia dipertahankan dan diteruskan dari generasi ke generasi.

Di tengah banyaknya kafe modern yang bermunculan, Bakoel Koffie tetap menjadi tempat yang istimewa. Sebuah perhentian bagi mereka yang ingin menikmati kopi dengan sentuhan sejarah.

Baca juga: Memahami Perbedaan Americano, Long Black, dan Kopi Tubruk

Keberadaan Bakoel Koffie juga menunjukkan bagaimana warisan budaya bisa terus hidup dan relevan di tengah perubahan zaman.

Dengan tetap menghormati akar sejarahnya, Bakoel Koffie membuktikan bahwa tradisi dan modernitas bisa berjalan beriringan. Menciptakan pengalaman unik bagi siapa saja yang mengunjunginya.

Bakoel Koffie menjaga sejarah kopi masa lalu tetap hidup melalui suasana klasik dan cita rasa yang autentik. Foto: writters_cafe.
Warung Kopi Paling Tua, 150 Tahun

Seiring waktu, Bakoel Koffie tetap mempertahankan posisinya sebagai salah satu warung kopi paling tua dan berpengaruh di Indonesia.

Dengan sejarah yang panjang dan kontribusinya dalam memperkenalkan kopi Indonesia ke dunia, Bakoel Koffie tidak hanya menjadi tempat untuk menikmati kopi. Tetapi, juga menjadi bagian dari identitas budaya Indonesia yang kaya. ***

Dapatkan informasi menarik lainnya dengan bergabung di WhatsApp Channel Mulamula.id dengan klik tautan ini.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *