HARI Media Sosial Nasional yang diperingati Indonesia pada 10 Juni 2024 hari ini, tidak hanya menjadi momen untuk merayakan kontribusi platform-platform digital dalam kehidupan sehari-hari, tetapi juga untuk merefleksikan dampaknya dalam masyarakat.
Di tengah perayaan ini, kita tidak bisa mengabaikan sejarahnya yang telah mengalami transformasi dan tantangan yang ada.
Sejarah Perkembangan Media Sosial di Indonesia
Perjalanan media sosial di Indonesia dimulai dengan munculnya platform-platform seperti Friendster dan Multiply pada awal abad ke-21. Namun, saat ini, Facebook, Twitter, Instagram, dan platform lainnya telah mengambil alih pangsa pasar yang signifikan.
Transformasi ini mencerminkan evolusi internet di Indonesia, dari penetrasi yang lambat menjadi salah satu pasar media sosial terbesar di dunia.
Baca juga: World Wide Web: Revolusi Digital yang Mengubah Dunia
Peringatan Terhadap Kebencian Sosial
Namun, di balik kemajuan ini, kita juga harus menghadapi realitas kebencian sosial yang masih meluas di platform-platform media sosial. Perbedaan pendapat sering kali memicu konflik dan pertengkaran yang tidak produktif.
Oleh karena itu, penting untuk mengingatkan diri sendiri dan orang lain bahwa kebencian tidak memiliki tempat di dunia maya. Sebagai pengguna media sosial, kita memiliki tanggung jawab untuk mempromosikan dialog yang santun, saling pengertian, dan menghargai keberagaman.
“Jarimu adalah Harimaumu”: Bijaknya Mengelola Konsumsi Media Online
Bagi Generasi Z, media online bukan hanya alat komunikasi, tetapi juga bagian dari identitas diri. Namun, mereka juga harus menyadari bahwa dengan kekuatan digital datang tanggung jawab besar.
“Jarimu adalah Harimaumu” adalah pengingat bahwa apa pun yang kita sampaikan di media sosial memiliki dampak nyata, dan kita bertanggung jawab atas kata-kata dan tindakan kita secara online.
Baca juga: Kecenderungan Penggunaan Media Sosial dalam Rekrutmen Modern
Generasi Z perlu pemahaman yang kuat tentang pentingnya mengelola konsumsi media online dengan bijak. Ini termasuk kemampuan untuk memilah konten, memvalidasi informasi, dan menghindari terlibat dalam perilaku yang merugikan.
Dengan memahami bahwa Gen Z memiliki kekuatan untuk membentuk narasi online, Gen Z dapat menjadi agen perubahan yang positif dalam dunia digital.
Hari Media Sosial Nasional adalah kesempatan bagi kita semua untuk merayakan kontribusi media sosial dalam kehidupan kita, sambil juga mengingatkan diri sendiri dan generasi berikutnya akan dampak dan tanggung jawab yang melekat dalam penggunaannya.
Mari jadikan momen ini sebagai titik awal untuk membangun lingkungan online yang lebih inklusif, bermakna, dan bertanggung jawab bagi semua pengguna, terutama bagi Generasi Z yang akan membentuk masa depan digital kita. ***